NOTIS.CO.ID - Elon Musk kembali menjadi sorotan setelah mendeklarasikan pembentukan ‘Partai Amerika’, sebuah langkah politik yang disebut-sebut sebagai penantang baru bagi dominasi dua partai utama di Amerika Serikat.
Keputusan mengejutkan ini diumumkan akhir pekan lalu dan langsung memicu gejolak, tak hanya di dunia politik, tapi juga di pasar saham, khususnya menyangkut Tesla, perusahaan yang selama ini sangat identik dengan nama Musk.
Langkah Musk mendirikan partai ketiga ini tampaknya ditujukan untuk menantang Partai Republik yang mendukung Presiden AS Donald Trump.
Namun efeknya justru merembet ke sektor keuangan, khususnya bagi Azoria Partners, perusahaan investasi yang sebelumnya berencana merilis dana ETF bertema Tesla dalam waktu dekat.
Efek Partai Amerika ke Tesla Mulai Terlihat
Belum genap seminggu sejak pengumuman Partai Amerika, dampaknya langsung terasa. Azoria Partners memutuskan menunda peluncuran produk Azoria Tesla Convexity ETF yang sejatinya sudah siap melantai di bursa.
“[Pengumuman Partai Amerika] menimbulkan konflik dengan tanggung jawab penuh [Elon Musk] sebagai CEO [Tesla],” menurut pernyataan dari Azoria Partners, dikutip dari Reuters, Selasa (8/7/2025).
CEO Azoria, James Fishback, secara terbuka melayangkan kritik terhadap Musk melalui akun X miliknya. Ia juga menyinggung soal kemungkinan pelanggaran etika profesional dan bahkan menyatakan dukungan terhadap kubu Trump.
“Saya mendorong dewan direksi [Tesla] untuk segera meminta klarifikasi kepada Elon Musk terkait ambisi politiknya dan mengevaluasi apakah ambisi tersebut sejalan dengan obligasi Elon Musk sebagai CEO Tesla,” kata Fishback.
Trump Sindir Musk yang Dinilai Keluar Jalur
Tak butuh waktu lama, Donald Trump pun memberikan respons keras terhadap gebrakan politik Musk. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut bahwa langkah Musk mendirikan partai ketiga tidak masuk akal.
“Saya sedih melihat Elon Musk keluar jalur dan menjadi kekacauan dalam 5 pekan terakhir,” kata Trump dalam unggahan di Truth Social, dikutip dari CNBC International, Selasa (8/7/2025).
Menurut Trump, kehadiran partai ketiga seperti Partai Amerika hanya akan menciptakan kekacauan di tengah sistem politik yang sudah stabil. Ia menilai sistem dua partai selama ini sudah cukup seimbang dan berhasil mengakomodasi berbagai kepentingan nasional.
Trump secara blak-blakan menyatakan bahwa Musk telah menjadi faktor pengganggu di tengah upaya menjaga stabilitas politik.
“Menurut saya, pembentukan partai ketiga adalah ide konyol. Kita sudah memiliki kesuksesan besar dengan Partai Republik. Demokrat sudah kehilangan jalan. Namun, selama ini sistem dua partai sudah pas. Menciptakan partai ketiga akan menimbulkan kebingungan,” Trump menuturkan.
Alasan Musk Bentuk Partai Amerika dan Ketegangan yang Meningkat
Dalam unggahan di X, musk menyebutkan bahwa pembentukan Partai Amerika merupakan bentuk perlawanan terhadap RUU pajak dan anggaran pemerintah yang baru disahkan. Ia meyakini bahwa kebijakan tersebut bisa menjerumuskan ekonomi AS ke jurang kebangkrutan.
“Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk memberikan kebebasan pada rakyat,” kata Musk dalam unggahan pada Sabtu (5/7) pekan lalu.
Sinyal kehadiran Partai Amerika sebenarnya sudah muncul beberapa pekan sebelumnya, ketika Musk memberikan teaser di X terkait arah politik barunya. Namun saat itu, banyak yang menganggapnya hanya sebagai manuver retoris.
Ketegangan antara Musk dan Trump sendiri sudah berlangsung cukup lama. Sejak keputusan Musk untuk meninggalkan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOFE) demi fokus pada urusan bisnis, relasi keduanya semakin memburuk.
