Prabowo Megawati Makin Akrab, Gimana Nasib Jokowi?

Trinita Adelia - Sabtu, 12 Apr 2025 - 11:08 WIB
Prabowo Megawati Makin Akrab, Gimana Nasib Jokowi?
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri - Instagram @gerindra
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Langkah politik Presiden Prabowo Subianto yang bertemu secara tertutup dengan Megawati Soekarnoputri memicu banyak spekulasi, tapi tak semua pihak melihatnya sebagai sinyal goyahnya kepentingan politik Presiden Joko Widodo.

Justru, menurut Herry Mendrofa, seorang pengamat politik yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif CISA, agenda besar Jokowi tetap aman sejauh prioritas terhadap Gibran Rakabuming Raka tidak diganggu oleh dinamika tersebut.

"Soal Jokowi, tidak terganggu sepanjang kepentingan Jokowi dalam hal ini Gibran, juga tidak terganggu jika PDIP kembali merajut komunikasi dengan Prabowo dan koalisi pemerintah," ujar Herry dikutip inilah.com, Sabtu (12/4/2025).

Normalisasi hubungan antara kekuatan politik besar bukanlah hal yang mengejutkan, apalagi mengingat konteks setelah Pilpres 2024 yang menyisakan berbagai manuver strategis untuk penguatan posisi di kabinet.

Herry pun menambahkan bahwa semua kader PDIP memegang teguh satu arah komando dari Megawati, sehingga keputusan bertemu Prabowo takkan menimbulkan resistensi di dalam partai.

Pertemuan Megawati dan Prabowo bisa ubah dinamika koalisi di pemerintahan

Fatsun politik yang dijalankan PDIP memang selalu berpijak pada arahan Megawati, dan dalam situasi politik pascapemilu seperti sekarang, sebuah pertemuan bisa menjadi sinyal besar menuju rekonsiliasi strategis atau bahkan aliansi baru.

"Jadi tidak ada yang keliru termasuk faksi apapun itu di kubu PDIP harus menerima dengan jiwa besar. Dampak politik itu bisa saja merekonstruksi peta politik baru pasca Pilpres 2024 semacam rekalkulasi koalisi di kabinet," tegas Herry.

Kemungkinan PDIP memilih menjadi bagian dari koalisi atau memainkan peran sebagai penyeimbang tetap terbuka, tergantung arah politik yang diambil pasca pertemuan tersebut.

Bila PDIP memutuskan mendekat, maka potensi semua partai besar berada dalam satu blok kekuasaan akan menimbulkan ketidakseimbangan baru dalam sistem demokrasi representatif yang kita jalani.

"Jika ini terjadi maka keseimbangan konstelasi politik itu dapat terganggu, karena semua partai politik di parlemen berada di koalisi yang sama," kata Herry.

Momen silaturahmi antara Megawati dan Prabowo di tengah hari raya Idulfitri

Konfirmasi soal pertemuan penting ini datang langsung dari Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang mengatakan bahwa pertemuan tersebut benar adanya dan berlangsung dalam suasana hangat.

“Semalam memang ada pertemuan silaturahmi antara pak Prabowo dan bu Megawati di kediaman bu Megawati di Teuku Umar. Pertemuan silaturahmi dalam rangka hari raya idul fitri,” ujar Dasco, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025) malam.

Lebih lanjut, Dasco juga menekankan bahwa hubungan antara kedua tokoh ini memang sudah lama bersahabat.

Tak ada ketegangan, tak ada sandiwara, hanya dialog dua tokoh bangsa yang sudah kenyang pengalaman politik dan punya visi untuk Indonesia ke depan.

“Sehingga ya pertemuan semalam itu pertemuan kekeluargaan keakraban dan hangat, sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas kedua tokoh ini,” ucapnya.

Soal topik pembicaraan memang belum ada yang dibocorkan ke publik.

Tapi satu hal yang pasti, Dasco menyebut diskusi yang terjadi menyangkut masa depan bangsa, dan bisa jadi pertemuan ini adalah pintu pembuka bagi babak baru hubungan antar-elite politik pascapilpres.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements