7 Inovasi Hebat Karya Ilmuwan Indonesia yang Diakui Internasional

Penemuan ilmuwan Indonesia yang tak banyak diketahui tapi berdampak besar bagi dunia teknologi, energi, dan kesehatan.
Trinita Adelia - Jumat, 30 Mei 2025 - 17:00 WIB
7 Inovasi Hebat Karya Ilmuwan Indonesia yang Diakui Internasional
Ilustrasi - freepik @rawpixel.com
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Meskipun tak banyak disorot media, sejumlah ilmuwan asal Indonesia ternyata telah menorehkan pencapaian luar biasa di kancah internasional.

Penemuan mereka bukan hanya dipuji, tapi juga telah digunakan dalam berbagai bidang penting mulai dari teknologi komunikasi, konstruksi, energi, hingga pengobatan.

Menariknya, beberapa di antaranya berhasil mendapatkan hak paten dan diakui oleh perusahaan serta lembaga bergengsi dunia.

Siapa saja mereka dan apa saja temuan hebat yang telah mengubah cara dunia bekerja? Berikut ulasannya.

1. R.M. Sedyatmo Fondasi Cakar Ayam 

R.M. Sedyatmo dikenal luas sebagai sosok di balik sistem fondasi cakar ayam yang digunakan untuk menopang struktur di atas tanah lunak.

Lulusan ITB tahun 1934 ini menciptakan teknologi tersebut untuk memastikan bangunan tetap stabil, meskipun berdiri di lahan rawan amblas.

Temuan ini terbukti sukses dan digunakan di berbagai proyek besar, termasuk landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta. Inovasi fondasi cakar ayam menjadi salah satu tonggak penting dalam dunia teknik sipil modern.

2. Khoirul Anwar Teknologi 4G LTE 

Nama Khoirul Anwar mungkin tak begitu familiar di tanah air, tapi idenya tentang konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) kini menjadi dasar bagi teknologi 4G LTE yang digunakan miliaran orang di seluruh dunia.

Lulusan Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang, ini mematenkan temuannya pada 2005. Konsep tersebut kemudian diadopsi sebagai standar oleh International Telecommunication Union (ITU).

Tak berhenti di situ, Khoirul juga mengembangkan sistem deteksi sinyal ilegal yang berpotensi besar dalam jaringan 5G masa depan.

3. Yogi Ahmad Erlangga Rumus Mempercepat Pencarian Minyak

Yogi Ahmad Erlangga berhasil menaklukkan persamaan Helmholtz melalui pendekatan matematika numerik yang sangat efisien. Berkat temuannya, proses pengolahan data seismik kini bisa dilakukan hingga seratus kali lebih cepat dibandingkan metode sebelumnya.

Temuan ini menjadi terobosan besar bagi dunia eksplorasi migas, bahkan menarik minat perusahaan-perusahaan energi raksasa seperti Shell.

Kemampuannya dalam menyusun rumus perhitungan perminyakan menjadikannya salah satu matematikawan paling berpengaruh dari Indonesia.

4. Randall Hartolaksono Inovasi Bahan Bakar Dari Kulit Singkong

Randall Hartolaksono, lulusan University of London, membuat gebrakan dengan menciptakan bahan anti-panas dan anti-api berbasis kulit singkong.

Teknologi ini tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berhasil menarik perhatian industri otomotif global. Beberapa perusahaan besar seperti Petronas dan Ford diketahui mengadopsi hasil penemuannya dalam pengembangan sistem pelindung kendaraan.

Karya Randall membuktikan bahwa bahan lokal pun bisa menjadi solusi inovatif kelas dunia.

5. Muhammad Nurhuda Solusi energi bersih dari limbah

Sebagai dosen di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Muhammad Nurhuda menciptakan kompor yang lebih bersih dan efisien untuk masyarakat.

Selain itu, ia juga mengembangkan sistem gasifikasi sampah yang mampu menghasilkan syngas sebagai alternatif sumber energi. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memenuhi standar WHO untuk emisi minimum.

Nurhuda memperlihatkan bagaimana riset lokal bisa menjawab tantangan energi dan lingkungan secara bersamaan.

6. Tjokorda Raka Sukawati Sistem penyangga jalan layang 

Tjokorda Raka Sukawati menemukan sistem penyangga jalan layang yang bisa diputar secara horizontal tanpa menghentikan lalu lintas di bawahnya.

Teknologi ini dikenal sebagai Sosrobahu atau Landasan Putar Bebas Hambatan. Penemuan ini terbukti sangat efisien dalam pembangunan infrastruktur di kota-kota padat.

Bahkan, insinyur dari Amerika Serikat menggunakannya saat membangun jembatan di Seattle, membuktikan relevansi dan efektivitas teknologi dari Bali ini di tingkat global.

7. Warsito P. Taruno Terapi kanker non-invasif 

Berawal dari usaha menyelamatkan sang kakak yang mengidap kanker payudara stadium IV, Warsito P. Taruno menciptakan alat terapi kanker berbasis medan listrik, yaitu Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT).

Alat ini dirancang untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Meski sempat menimbulkan kontroversi di dalam negeri, ECCT telah mendapatkan perhatian dari sejumlah peneliti luar negeri dan pasien yang merasakan manfaatnya secara langsung.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements