Wacana Evakuasi Warga Gaza oleh Prabowo Dikecam Tokoh Agama dan DPR

Trinita Adelia - Rabu, 16 Apr 2025 - 15:50 WIB
Wacana Evakuasi Warga Gaza oleh Prabowo Dikecam Tokoh Agama dan DPR
Prabowo Subianto - Instagram @prabowo
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi seribu warga Gaza ke Indonesia bikin gempar banyak kalangan, dari anggota DPR sampai tokoh besar keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU).

Walaupun niatnya disebut sebagai bentuk bantuan kemanusiaan, banyak yang khawatir langkah ini malah mempermudah strategi jangka panjang Israel dalam menguasai wilayah Palestina secara permanen.

Kritik datang cukup keras dari Ansory Siregar, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKS.

Menurutnya, niat baik ini bisa berbalik jadi bumerang yang mengancam eksistensi rakyat Palestina di tanah mereka sendiri.

“Seharusnya tidak perlulah evakuasi warga Gaza ke Indonesia, walaupun sementara, karena akan membuka jalan menuju ethnic cleansing,” ujarnya.

Ia lebih mendorong agar suara Indonesia difokuskan lewat jalur diplomasi di forum internasional, bukan malah menarik rakyat Palestina keluar dari tanah kelahiran mereka.

Wacana ini juga belum sepenuhnya jelas di lingkup parlemen.

Abdul Wachid, Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraksi Gerindra sendiri, mengaku belum mendengar detail teknis terkait evakuasi tersebut.

“Belum ada kejelasan dari Pemerintah mengenai evakuasi warga Palestina yang terluka akibat perang di Gaza,” ucapnya.

Presiden Prabowo tegaskan evakuasi hanya bentuk solidaritas kemanusiaan

Di sisi lain, Presiden Prabowo menyebut evakuasi ini bukan untuk memindahkan warga Gaza secara permanen.

Saat melakukan kunjungan luar negeri di Turki, ia menjelaskan bahwa niat Indonesia murni untuk meringankan penderitaan warga sipil akibat agresi militer di Gaza.

“Ya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kita ingin berbuat sesuatu,” ungkap Prabowo di Antalya, Sabtu (12/4/2025).

Presiden juga menegaskan bahwa rencana ini tidak ada kaitannya dengan relokasi jangka panjang.

“Oh tidak, tidak (merelokasi). (Evakuasi) untuk membantu,” katanya. 

Namun, tetap saja pernyataan ini belum sepenuhnya menenangkan para pengkritik.

Banyak pihak menilai bahwa langkah tersebut harus dipertimbangkan matang-matang karena dampaknya bisa sangat besar terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan stabilitas kawasan.

MUI dan NU nilai evakuasi bisa menguntungkan agenda Israel dan Amerika

Suara keras juga datang dari dua tokoh penting di Majelis Ulama Indonesia.

Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI, mempertanyakan urgensi dan arah kebijakan pemerintah Indonesia.

“Untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika? Bukankah mereka sudah menyampaikan keinginan mengosongkan Gaza?” tegasnya.

Menurutnya, daripada terlibat dalam wacana evakuasi, seharusnya Indonesia berdiri tegak menyuarakan hak kembali rakyat Palestina ke tanah airnya, bukan malah membuka peluang mereka dipindahkan.

Pernyataan senada juga dilontarkan KH Cholil Nafis dari NU yang melihat bahwa akar masalahnya bukan pada rakyat Gaza, melainkan agresi Israel yang terus berjalan tanpa mematuhi perjanjian perdamaian internasional.

“Masalahnya bukan warga Gaza, tapi Israel yang menyerang dan tak patuh perjanjian. Maka yang harus dihentikan adalah agresi Israel, bukan mengevakuasi rakyat Palestina dari negerinya sendiri,” tulisnya melalui media sosial.

Ia juga mengingatkan soal risiko jangka panjang dari evakuasi ini.

“Apa ada jaminan mereka bisa kembali ke Gaza? Bukankah banyak warga Palestina di luar sana yang sampai sekarang tak bisa pulang? Ini justru bisa memuluskan Israel untuk menduduki lebih banyak tanah Palestina,” pungkasnya. 

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements