NOTIS.CO.ID - Kabar mengenai pengunduran diri Ray Dalio dari posisi penasihat di Badan Pengelola Indonesia Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sempat mencuat dan menimbulkan kebingungan publik.
Namun, isu tersebut langsung ditepis oleh pihak terkait. Dalio justru menegaskan bahwa dirinya masih memegang peran penting sebagai penasihat informal, baik untuk lembaga tersebut maupun bagi Presiden RI Prabowo Subianto.
Dukungan serta keterlibatannya dalam transformasi Danantara tetap solid, memperkuat posisi lembaga ini sebagai pengelola investasi strategis Indonesia.
Ray Dalio tegaskan masih aktif sebagai penasihat strategis Danantara
Spekulasi soal mundurnya Ray Dalio dari jajaran penasihat Danantara Indonesia sempat ramai diperbincangkan. Namun dalam pernyataan resmi bersama BPI Danantara, Dalio memastikan dirinya masih menjadi bagian dari lembaga tersebut.
Ia bahkan menegaskan bahwa peran serta komitmennya tidak berubah sama sekali.
"Saya tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia," ujar Ray Dalio melalui keterangan resminya, dikutip Minggu (8/6/2025).
Selama lebih dari setahun terakhir, Danantara disebut telah menerima manfaat besar dari kontribusi Dalio.
Masukan strategis yang ia berikan dinilai sangat berharga dalam proses pengembangan Danantara sebagai institusi pengelola dana investasi jangka panjang yang fokus pada sektor strategis nasional.
Peran informal dan kontribusi sukarela dari Dalio tetap berlanjut
Ray Dalio menegaskan bahwa dirinya akan terus mendukung Danantara secara informal. Posisi yang diembannya bersifat non-struktural namun memiliki dampak signifikan terhadap arah kebijakan strategis institusi tersebut.
"Keterlibatan saya sebagai penasihat tetap sama, dan tidak berubah, bersifat sukarela, dan tidak dibayar. Danantara Indonesia sepenuhnya menghormati serta menghargai kontribusi tersebut," jelasnya.
Dalio juga tetap membuka jalur komunikasi secara aktif dengan para pimpinan Danantara dan Presiden Prabowo.
Hubungan ini memperlihatkan kepercayaan yang kuat terhadap peran Dalio dalam mendukung visi pembangunan jangka panjang Indonesia melalui Danantara.
Rosan P Roeslani pastikan Dalio masih aktif dan rutin berdiskusi
Tak hanya dari pihak Dalio, bantahan juga datang dari CEO Danantara, Rosan P Roeslani. Ia menegaskan bahwa komunikasi dengan tim Ray Dalio terus berjalan, termasuk pertemuan daring yang baru-baru ini berlangsung.
"Kemarin baru ketemu sama tim (Ray Dalio), baru zoom juga. Nggak, ngak ada itu (Ray Dalio mundur)," ungkap Rosan di Kompleks Istana Negara, dikutip dari CNBC Indonesia Senin (9/6/2025).
Rosan juga menambahkan bahwa kehadiran Dalio sangat berarti dalam memperkuat posisi Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) terbesar di Indonesia.
Kolaborasi mereka tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga konkret dalam mendukung arah kebijakan investasi nasional.
Pengalaman dan reputasi global Ray Dalio jadi modal penting bagi Danantara
Ray Dalio bukanlah nama asing di dunia keuangan internasional. Sebagai pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar dunia, ia memiliki jaringan luas dan rekam jejak kuat dalam pengelolaan dana global.
Sejak resmi bergabung sebagai penasihat Danantara pada 24 Maret 2025, Dalio kerap disebut sebagai salah satu tokoh yang dipercaya Presiden Prabowo.
Kehadirannya diharapkan bisa membawa standar global dalam pengelolaan dana investasi Indonesia agar lebih berdaya saing.
Menurut Forbes, kekayaan bersih Ray Dalio mencapai sekitar US$ 14 miliar atau sekitar Rp 228 triliun, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di sektor keuangan global dengan peringkat ke-171 dalam daftar orang terkaya dunia.
