RI Tak Gentar Ditekan Tarif Dagang AS, Ekspor Tetap Ditarget Tumbuh 7 Persen

Trinita Adelia - Selasa, 22 Apr 2025 - 11:00 WIB
RI Tak Gentar Ditekan Tarif Dagang AS, Ekspor Tetap Ditarget Tumbuh 7 Persen
bendera Indonesia - freepik @www.slon.pics
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Di tengah panasnya tensi dagang global, khususnya dari kebijakan tarif yang agresif dari Amerika Serikat, Indonesia tetap melaju untuk mengejar target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun ini.

Bukan perkara mudah, tapi pemerintah tidak bergeming sedikit pun untuk menurunkan target tersebut.

Keyakinan ini datang langsung dari Kementerian Perdagangan yang menyatakan bahwa Indonesia masih punya peluang besar menembus pasar global, apalagi dengan berbagai kerja sama dagang yang sudah dan sedang diperbarui.

"Ya untuk target ekspor tentunya pemerintah bekerjasama dengan kawan-kawan pelaku usaha, tetap berupaya optimis ya menyikapi situasi ini meskipun tidak mudah, di tengah situasi tensi perdagangan yang sedemikian sulit, dan kondisi perekonomian dunia yang juga relatif mendapat tekanan ya, terkoreksi," kata Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag.

Perjanjian perdagangan jadi andalan untuk capai target ekspor di 2025

Ketika situasi global terus bergejolak, Indonesia memilih strategi memperkuat hubungan dagang melalui perjanjian-perjanjian internasional.

Pemerintah tak ingin terjebak dalam narasi pesimistis dan justru menegaskan belum ada rencana merevisi target ekspor.

Harapannya, perjanjian-perjanjian ini bisa membuka jalan lebih lebar untuk produk-produk lokal masuk ke pasar mancanegara.

"Kita tetap akan berusaha semaksimal mungkin mencapai target yang sudah ditetapkan. Kita tidak mencoba mengoreksi menjadi berapa, tapi kita dengan adanya perjanjian-perjanjian yang baru kita harapkan target yang sudah ditetapkan itu bisa kita capai," tegas Djatmiko.

Salah satu kerja sama yang menjadi tumpuan adalah IJEPA, atau Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.

Perjanjian ini sudah ada sejak 2006, dan saat ini sedang dalam proses penyempurnaan agar lebih sesuai dengan kondisi ekspor terkini.

Pemerintah optimis, upgrade dari IJEPA akan memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap kinerja ekspor ke Jepang.

"Contohnya adalah seperti Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement itu sudah IJEPA ya, biasanya Indonesia-Jepang IJEPA yang sejak 2006 kalau tidak salah hampir 20 tahun, itu juga sudah kita tanda tangani protokolnya pada tahun lalu dan diharapkan tahun ini bisa kita implementasikan," terang dia.

IJEPA dan AANZFTA diperkuat demi perluas pasar Ekspor Indonesia

Dalam proses upgrade IJEPA, pemerintah Indonesia dan Jepang telah menyepakati protokol baru yang memberi peluang lebih luas bagi produk lokal untuk masuk pasar Jepang.

Ini bukan hanya soal tarif, tapi juga soal akses yang lebih adil dan berkelanjutan bagi eksportir Indonesia.

"Sehingga protokol IJEPA yang di dalamnya ada komponen aset pasar memperluas peluang dari beberapa produk asal Indonesia untuk masuk ke pasar Jepang, itu tentunya diharapkan juga menjadi salah satu pendorong peningkatan kinerja ekspor," tambah Djatmiko.

Selain Jepang, pemerintah juga menyasar penguatan perjanjian regional lain seperti ASEAN dan negara mitranya.

Salah satu yang kini dalam tahap pembaruan adalah ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).

Melalui jalur-jalur ini, pemerintah berharap bisa memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global dan mengurangi ketergantungan pada satu atau dua negara tujuan ekspor saja.

"Kemudian juga ada beberapa protokol dalam konteks perjanjian regional, seperti ASEAN dengan Mitra Dialog, ada ASEAN Australia New Zealand FTA. Ini juga kita upgrade dan beberapa perjanjian-perjanjian lainnya," tutupnya.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements