NOTIS.CO.ID - Tarif impor tinggi dari Amerika Serikat membuat Indonesia harus gerak cepat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Duta Besar AS untuk RI, Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta untuk membahas masalah ini secara langsung.
Bertujuan agar Ekspor Indonesia tetap bisa bersaing meski dibebani tarif impor 32 persen oleh
Saat ini, tim negosiator dari Indonesia sudah terbang ke AS.
Delegasi itu berisi enam tokoh penting, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu.
Mereka punya misi utama yaitu melobi pemerintah AS supaya mau menurunkan atau bahkan menghapus tarif tinggi tersebut.
Diskusi Sri Mulyani dengan Dubes AS berlangsung secara terbuka dan serius.
“Kami berdiskusi secara terbuka mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh bersama agar isu ini dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan asas keadilan bagi kepentingan ekonomi kedua negara dan dunia,” tulis Sri Mulyani di Instagram.
Strategi ekonomi Indonesia hadapi tekanan global
Tarif setinggi itu jelas menjadi beban buat pelaku ekspor di Indonesia.
Kalau dibiarkan, bisa membuat produk lokal kalah bersaing di pasar Amerika.
Itulah kenapa pendekatan diplomasi aktif diambil. Lewat negosiasi langsung, Indonesia ingin kerja sama dagang harus adil dan saling untung.
Dari sektor manufaktur sampai pertanian, semua punya kepentingan besar di pasar Amerika.
Lewat lobi ini, Indonesia berusaha membuka jalan agar produk dalam negeri tidak terjegal kebijakan proteksionis negara lain.
Negosiasi ini juga penting untuk menjaga neraca dagang tetap positif.
Fokus APBN 2025 dukung program Prabowo yang pro-rakyat
Tidak hanya membahas perdagangan, Sri Mulyani juga mengobrol soal arah APBN 2025.
Pemerintah menyiapkan anggaran negara buat mendukung berbagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Mulai dari makan bergizi gratis, perlindungan sosial, sampai rencana pembangunan tiga juta rumah buat masyarakat.
“APBN 2025 disiapkan untuk mewujudkan berbagai program pro-rakyat seperti makan bergizi gratis, perlindungan sosial, hingga program pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat. Semua itu dirancang dengan tetap menjaga prinsip prudent dan sustainable,” tulisnya.
Anggaran ini akan difokuskan untuk mendongkrak kesejahteraan rakyat sekaligus menjaga stabilitas fiskal.
Pemerintah ingin memastikan kalau program besar ini berjalan, dengan kondisi keuangan negara tetap sehat.
APBN yang efisien bisa membantu rakyat sekaligus perkuat posisi Indonesia di tengah ketidakpastian global.