Penjualan Tesla Anjlok, Elon Musk Dikepung Kontroversi dan Kritik

Tesla diguncang penurunan penjualan, krisis proyek, dan kebijakan politik yang menekan posisi Elon Musk secara global.
Trinita Adelia - Kamis, 10 Jul 2025 - 13:39 WIB
Penjualan Tesla Anjlok, Elon Musk Dikepung Kontroversi dan Kritik
Elon Musk - X @elonmusk
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Di tengah kemerosotan performa Tesla secara global, sosok Elon Musk kembali menjadi sorotan. Orang dalam yang pernah dekat dengannya mengungkap bahwa CEO Tesla tersebut kini sedang berusaha memahami kekacauan yang terjadi di sekelilingnya.

"Akhirnya Elon menyadari hal ini, namun telah sehari dan ia sudah kehilangan beberapa dolar," ungkap seorang mantan eksekutif Tesla,  dikutip dari Futurism, Kamis (10/7/2025).

Musk, yang dikenal karena pernyataan-pernyataan kontroversial di ruang publik, sempat menyampaikan niat membentuk partai politik ketiga di Amerika Serikat.

Hal itu menimbulkan keresahan di kalangan investor Tesla yang khawatir terhadap dampak dari sikap politis sang CEO terhadap bisnis perusahaan. Namun permasalahan Tesla tidak hanya berasal dari sisi internal.

Secara bisnis, perusahaan tengah menghadapi tekanan serius: penurunan penjualan secara global, melemahnya pendapatan tahunan, serta proyek ambisius seperti robotaxi yang terhambat oleh berbagai gangguan teknis.

Meskipun minat terhadap kendaraan listrik masih tumbuh, terutama di Eropa, permintaan untuk produk Tesla justru menyusut.

Laporan Futurism menyebut bahwa salah satu penyebabnya adalah kedekatan Musk dengan ideologi sayap kanan yang ekstrem, yang dianggap mengasingkan sebagian besar konsumen potensial.

Dampak Kebijakan Trump Terhadap Nasib Tesla

Ketegangan yang muncul akibat kebijakan perdagangan juga menambah tekanan pada Tesla. Terutama sejak munculnya potensi masa jabatan kedua Donald Trump sebagai Presiden AS. Hubungan pribadi antara Trump dan Musk yang sebelumnya hangat kini berujung keretakan.

Salah satu pukulan terbesar datang dari kebijakan tarif ekspor Trump yang mengganggu rantai pasokan Tesla dengan Tiongkok.

Tak hanya itu, berbagai program negara yang sebelumnya mendukung transisi energi kini berubah arah, termasuk insentif yang dulu membantu Tesla berkembang pesat.

"Ini kebijakan buruk dan pukulan telak untuk laba Tesla. Semuanya terintegrasi: tarif, kredit konsumen US$7.500, kredit pajak manufaktur, kredit pengisian daya dan kredit perumahan tenaga surya," jelas mantan eksekutif Tesla.

Kombinasi tekanan politik, gejolak internal, dan pergeseran sikap publik terhadap Musk menjadikan masa depan Tesla penuh tantangan.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements