Warga Amerika Ketar Ketir Hadapi Ancaman Resesi Akibat Kebijakan Tarif Trump

Trinita Adelia - Selasa, 29 Apr 2025 - 15:50 WIB
Warga Amerika Ketar Ketir Hadapi Ancaman Resesi Akibat Kebijakan Tarif Trump
Amerika Serikat - freepik @wirestock
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Ketika Presiden Donald Trump mengumumkan tarif tinggi secara luas di awal April, kekhawatiran tentang resesi ekonomi langsung menyeruak di kalangan warga Amerika Serikat, membawa memori pahit mereka kembali ke masa Krisis Keuangan global 2008.

Situasi ini mendorong banyak orang mencari cara untuk bertahan hidup dalam keuangan yang tidak menentu, bahkan media sosial penuh dengan obrolan tentang bertahan di masa ekonomi sulit.

Salah satu sosok yang berbagi pengalamannya adalah Kiki Rough, seorang konsultan video memasak yang cukup populer di platform media sosial.

"Saya terus melihat lelucon ini berulang-ulang di komentar: Orang miskin yang lama mengajari orang miskin yang baru," ungkap Rough, dikutip dari CNBC International

"Kita hanya perlu berbagi pengetahuan sekarang karena semua orang takut, dan pembelajaran akan memberi orang rasa aman untuk menghadapi situasi ini." tambahnya

Warga Amerika berlomba menghidupkan kembali strategi bertahan ala krisis 2008

Google baru-baru ini memproyeksikan lonjakan pencarian terkait topik resesi, sebuah pertanda bahwa ketakutan itu nyata dan mulai ke berbagai lapisan masyarakat.

Istilah seperti "Krisis Keuangan Global" dan "Resesi Hebat" melonjak drastis, bahkan diprediksi mencapai angka tertinggi sejak dekade lalu, mengingatkan semua orang pada masa kelam ekonomi dunia.

Di TikTok, generasi milenial dan generasi X seolah menjadi mentor keuangan dadakan, memberikan petuah dan kilas balik kepada generasi Z tentang cara mengelola keuangan secara lebih bijak saat masa sulit.

Sementara itu, generasi Z mulai mencari bimbingan dari mereka yang pernah melewati badai ekonomi terdahulu, karena sebagian dari mereka masih terlalu muda saat krisis sebelumnya terjadi.

Seperti yang dikatakan Scott Sills, seorang ahli marketing berusia 33 tahun dari Louisiana, "Ini, berpotensi, setidaknya dalam skala besar, pertama kalinya generasi milenial mampu menjadi 'pakar' dalam sesuatu."

Gaya hidup hemat kembali menjadi tren saat Ancaman Resesi membayangi

Tidak berhenti sampai di situ, tanda-tanda perubahan gaya hidup juga semakin kentara.

Mulai dari mencari resep makanan murah seperti Porkchops dan Jungle Juice, hingga kembali mengadakan pesta kecil di rumah ketimbang di bar atau restoran mahal, semua menjadi bagian dari upaya berhemat.

M.A. Lakewood, seorang penulis dan penggalang dana profesional di New York bagian utara, mencatat perubahan ini dengan cermat.

"Ada hal-hal yang awalnya tidak saya sadari sebagai 'indikator resesi', tetapi saya pikir itu hanya tren," ungkap Lakewood. 

Kebiasaan kecil seperti berbagi tips menghemat uang, berburu diskon, hingga membuat makanan sederhana di rumah menjadi bagian dari  menghadapi badai ekonomi yang mungkin datang.

Resesi kali ini bisa lebih kompleks dibandingkan Resesi Hebat 2008

Megan Way, seorang profesor madya di Babson College, menilai bahwa tren berbagi pengalaman dan kiat hidup hemat di media sosial adalah respons alami manusia ketika menghadapi ketidakpastian ekonomi.

"Merupakan hal yang sangat manusiawi untuk menghubungi orang lain ketika keadaan terasa tidak pasti dan mencoba untuk mendapatkan pengalaman mereka," ujar Way.

"Hal itu benar-benar dapat membuat perbedaan karena Anda merasa sedikit lebih siap untuk melangkah maju. Salah satu hal terburuk bagi perekonomian adalah ketakutan yang sangat besar." tambahnya.

Way juga menjelaskan bahwa meskipun resesi sebelumnya dipicu oleh krisis utang dan kehancuran pasar perumahan, kondisi saat ini punya tantangan berbeda.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements