Cek Kesehatan Gratis Sampai ke Sekolah, Pemerintah Siapkan Target Besar

Rapat Menkes dan Presiden Prabowo bahas lonjakan Covid-19, percepatan pembangunan RS, hingga target 50 juta warga ikut cek kesehatan gratis
Trinita Adelia - Rabu, 04 Jun 2025 - 09:31 WIB
Cek Kesehatan Gratis Sampai ke Sekolah, Pemerintah Siapkan Target Besar
Prabowo Subianto dan Budi Gunadi - Instagram @bgsadikin
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat intensif bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Negara pada Selasa, 3 Juni 2025.

Selama sekitar dua setengah jam, mereka membahas sejumlah isu penting di sektor kesehatan, mulai dari kenaikan kasus Covid-19 hingga rencana besar program Cek Kesehatan gratis yang menargetkan puluhan juta penduduk Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung dari pukul 16.30 hingga 18.00 WIB itu menjadi momen penting bagi pemerintahan baru untuk menyinkronkan strategi prioritas bidang kesehatan.

Salah satu sorotan utama ialah update terkait Covid-19 yang kembali menunjukkan tren naik, meski tidak sampai mengkhawatirkan secara fatal.

"Yang nomor satu itu mengenai Covid, datanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa Covid itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan," kata Budi Gunadi, usai rapat, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (4/6/2025).

Di sisi lain, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya percepatan pembangunan fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit baru. Program ini menjadi bagian dari kebijakan cepat tanggap atau quick win yang diusung pemerintah.

Percepatan Pembangunan Rumah Sakit Jadi Prioritas Prabowo

Pemerintah menargetkan pembangunan 66 rumah sakit baru dalam lima tahun, namun Budi Gunadi menyampaikan bahwa target tersebut bisa dipercepat.

"Kita bilang bisa dimajukan dalam 2 tahun. Tahun ini rencananya 32 tahun depan 34," kata Budi Gunadi.

Hingga saat ini, pembangunan 16 rumah sakit telah dimulai, dan sisanya akan menyusul. Presiden juga telah menyetujui adanya pergeseran anggaran agar pelaksanaan program ini lebih efektif.

"Cuma ada sedikit realokasi anggaran yang butuh persetujuan dari beliau. Tadi juga sudah menyetujui, nggak nambah anggaran, tapi perpindahan pos anggaran untuk quick win yang pertama itu," tuturnya.

Keputusan untuk menggeser anggaran tanpa menambah beban keuangan negara dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga efisiensi sambil tetap melaju cepat dalam pembangunan infrastruktur kesehatan.

Cek Kesehatan Gratis Menyasar 50 Juta Warga, Termasuk Pelajar

Isu penting lain yang diangkat dalam rapat adalah progres program cek kesehatan gratis. Program ini menjadi tumpuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, terutama yang menyerang anak-anak dan dewasa.

Hingga kini, program tersebut telah menjangkau jutaan warga dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut laporan Budi Gunadi, sudah ada 7,8 juta orang yang menerima layanan ini. Dalam satu hari, tercatat sekitar 200 ribu orang mengikuti Cek Kesehatan, dengan angka rata-rata mencapai lima juta setiap bulan.

"Bulan depan direncanakan mulai juga Cek Kesehatan gratis di sekolah. Jadi target kita 50 juta warga negara Indonesia, rakyat Indonesia kalau bisa sudah melakukan cek kesehatan gratis," katanya.

Program ini juga menyoroti pentingnya deteksi awal terhadap masalah kesehatan anak-anak seperti cacat jantung bawaan dan gangguan gigi. Untuk kalangan dewasa, hipertensi dan diabetes menjadi fokus utama yang ditangani.

Melalui skema pemeriksaan gratis ini, pemerintah berharap dapat mengurangi beban kesehatan masyarakat secara jangka panjang dengan mendorong pengobatan lebih dini.

Isu BPJS Tidak Dibahas, Fokus Utama Masih pada Layanan Dasar

Meskipun banyak yang menunggu kabar soal kemungkinan penyesuaian tarif BPJS Kesehatan, Budi Gunadi memastikan hal tersebut tidak menjadi bagian dari pembahasan dalam pertemuan kali ini.

Fokus pemerintah lebih diarahkan pada program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, seperti pembangunan rumah sakit dan layanan deteksi dini.

Langkah ini menunjukkan orientasi pemerintah yang ingin membangun sistem kesehatan nasional dari akar, dimulai dari pemeriksaan massal dan akses terhadap fasilitas medis yang merata di seluruh penjuru negeri.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements