NOTIS.CO.ID - Elon Musk kembali jadi sorotan setelah mengumumkan pendirian partai politik barunya yang dinamai Amerika Party.
Miliarder asal Amerika Serikat ini mengklaim bahwa partai tersebut hadir sebagai bentuk alternatif dari dua partai besar yang selama ini mendominasi politik AS.
Dengan menyasar kursi legislatif, Musk menyatakan misinya untuk mengembalikan hak dan kebebasan warga dalam berdemokrasi.
Amerika Party Muncul Sebagai Jawaban Atas Keresahan Publik
Dalam unggahannya di platform X, Musk dengan lantang menyuarakan komitmennya.
“Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan Partai Politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” tulisnya.
Pernyataan itu muncul sehari setelah ia mengadakan polling daring yang menanyakan pendapat para pengikutnya tentang pembentukan partai baru. Hasilnya, mayoritas menyatakan dukungan.
Sebagai figur publik yang dikenal vokal, Musk ingin America Party mampu mengambil posisi strategis di pemerintahan. Ia menargetkan perolehan 2 hingga 3 kursi di Senat dan 8 sampai 10 kursi di DPR daerah.
Langkah ini menurutnya cukup untuk menjadi kunci dalam pengambilan keputusan penting.
“Mengingat margin legislatif yang sangat tipis, itu akan cukup untuk menjadi suara penentu pada undang-undang yang kontroversial, memastikan bahwa undang-undang tersebut melayani keinginan sejati rakyat,” kata Musk dalam pernyataan resminya hari Jumat lalu.
Belum Terdaftar Secara Resmi, Namun Rencana Politik Musk Makin Terang-terangan
Hingga kini, belum ada kejelasan soal di mana partai bentukan Musk akan didaftarkan. Meski belum tercatat di Federal Election Committee, Musk menegaskan bahwa partainya akan bergerak secara independen.
Ia menyebut America Party akan mengadakan kaukus sendiri dan tetap menjalin “diskusi legislatif dengan dua partai di AS (Demokrat dan Republik),” sebagaimana ia sampaikan dalam kolom komentar balasannya di X.
Meski belum ada struktur resmi, eksistensi Amerika Party mulai mengemuka karena latar belakang dan pengaruh besar Musk di ranah publik.
Bukan rahasia lagi bahwa pendiri Tesla dan SpaceX itu aktif dalam urusan politik, khususnya setelah dirinya menjadi donatur terbesar untuk Partai Republik di pemilu 2024 lalu.
Dukungan Dana Besar untuk Trump Berubah Jadi Rivalitas Politik Terbuka
Sepanjang pemilu AS tahun 2024, Musk diketahui telah menyumbang lebih dari US$ 280 juta untuk mendukung para kandidat Partai Republik, termasuk Donald Trump.
Namun hubungan Musk dan Trump belakangan memburuk. Keduanya kerap melontarkan sindiran tajam di media sosial. Salah satu pemicunya adalah sikap Musk yang menolak mentah-mentah RUU rekonsiliasi anggaran Trump yang ia sebut terlalu boros.
"Jelas terlihat dengan pengeluaran yang gila-gilaan dari RUU ini, yang meningkatkan pagu utang hingga rekor LIMA TRILIUN DOLAR di negara satu partai - PORKY PIG PARTY!!" seru Musk dalam salah satu unggahannya.
“Ini saatnya untuk Partai Politik baru yang benar-benar peduli terhadap rakyat muncul,” katanya lagi.