Garuda Muda Lolos ke Piala Dunia U-17 Usai Taklukkan Raksasa Asia

Trinita Adelia - Selasa, 08 Apr 2025 - 08:04 WIB
Garuda Muda Lolos ke Piala Dunia U-17 Usai Taklukkan Raksasa Asia
Timnas Indonesia U-17 - dok. PSSI
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Langkah mengejutkan datang dari Timnas Indonesia U-17 yang berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025 lewat perjuangan langsung di Piala Asia U-17.

Dalam dua laga awal Grup C, Garuda Muda berhasil mengalahkan dua tim kuat Asia, Korea Selatan dan Yaman, dengan skor 1-0 dan 4-1.

Hasil ini memastikan Indonesia jadi satu dari empat wakil Asia yang akan terbang ke Qatar, menyusul tuan rumah Qatar, Arab Saudi, dan Uzbekistan.

Dua kemenangan besar bawa Garuda Muda ke level internasional

Laga perdana melawan Korea Selatan berjalan ketat dan penuh tekanan.

Meski hanya menciptakan satu peluang on target, itu cukup jadi penentu kemenangan lewat gol Evandra Florasta dari penalti rebound menit 90+2.

Strategi bertahan total dengan formasi 5-4-1 terbukti efektif menjaga gawang tetap aman.

Saat melawan Yaman, gaya main Indonesia berubah lebih agresif.

Zahaby Gholy mencetak gol pembuka lewat sepakan jarak jauh, lalu menyumbang assist untuk sundulan Fadly Alberto.

Meski Yaman sempat mengejar lewat penalti, Garuda Muda kembali unggul berkat dua gol cepat dari Evandra di menit-menit akhir.

Dengan dua kemenangan ini, Indonesia memimpin klasemen dan jadi salah satu tim paling produktif di fase grup sejauh ini.

Yang bikin kemenangan makin spesial, semua itu terjadi saat momen Idulfitri.

Jadi bukan cuma kemenangan di lapangan, tapi juga hadiah Lebaran untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Bukan karena jadi tuan rumah lagi, tapi karena kerja keras

Indonesia pernah mengikuti Piala Dunia U-17 2023 sebagai tuan rumah, tapi sekarang ceritanya sudah berbeda.

Garuda Muda benar-benar lolos karena hasil di lapangan, bukan jatah otomatis.

Ini jadi pencapaian yang jauh lebih berarti, apalagi terjadi di ajang yang lebih kompetitif dan penuh tantangan.

Kalau dibandingkan dengan edisi 1990, waktu Indonesia juga sampai semifinal tapi tanpa satu pun kemenangan, tim saat ini jauh lebih siap.

Permainan mereka lebih terorganisir, semangat juangnya juga tinggi. Ini menunjukkan kalau sepak bola usia muda Indonesia makin matang.

Tiap pertandingan dijalani dengan penuh percaya diri.

Tim ini tidak hanya ingin ikut, tapi ingin bersaing.

Peran Nova Arianto dalam perjalanan tim 

Pelatih Nova Arianto jadi sosok penting di balik sukses Garuda Muda.

Dia bukan pelatih yang suka main menyerang tanpa rencana.

Setiap pertandingan dijalani dengan pendekatan berbeda, tergantung lawan yang dihadapi.

Waktu melawan Korea Selatan, Nova memilih strategi bertahan disiplin.

Tapi saat menghadapi Yaman, ia melihat kelemahan di sisi kiri dan tengah pertahanan lawan.

Arahan itu membuahkan hasil, dua dari tiga gol non-penalti lahir dari zona yang diserang sesuai instruksinya.

Statistik pun mendukung, tujuh dari sepuluh peluang Indonesia datang dari sektor tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa Nova tidak hanya mengandalkan naluri, tapi juga membaca data dan situasi dengan cermat.

Ia tahu kapan harus bertahan dan kapan menyerang.

Pendekatannya menunjukkan karakter pelatih yang tahu cara memaksimalkan kekuatan tim.

Laga terakhir jadi ajang uji kedalaman tim dan kejutan baru

Masih ada satu laga tersisa melawan Afghanistan.

Nova diperkirakan akan merotasi skuad untuk memberi kesempatan pemain cadangan tampil dan menghemat tenaga pemain inti.

Rotasi ini bisa jadi strategi tersembunyi.

Lawan Indonesia di babak perempat final tidak akan tahu pasti siapa yang jadi andalan.

Unsur kejutan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat lawan kesulitan membaca kekuatan tim.

Selain itu, ini juga jadi peluang bagi pemain lain untuk membuktikan diri. Dengan kedalaman skuad yang merata, Garuda Muda bisa tampil lebih fleksibel.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements