NOTIS.CO.ID - Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, tapi kadar yang terlalu tinggi bisa membahayakan kesehatan. Salah satu jenis kolesterol yang paling harus diwaspadai adalah Low-density lipoprotein (LDL), yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Jika jumlahnya berlebihan, kolesterol bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung maupun gangguan ginjal.
Menurut dr. Dicky L. Tahapari, Sp.PD-KEMD, PhD, seorang Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, "Kolesterol Tinggi harus diwaspadai karena menimbulkan risiko tinggi penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, yang menyerang banyak individu." ungkapnya, dalam Youtube Podcast Sobat Sehat RSCM, Rabu (4/6/2025).
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami Kolesterol Tinggi—angka yang patut menjadi perhatian serius.
Lebih lanjut, dr. Dicky menjelaskan bahwa Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu LDL sebagai kolesterol jahat, High-density lipoprotein (HDL) sebagai kolesterol baik, serta trigliserida yang juga berperan dalam metabolisme lemak tubuh.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan Kolesterol Tinggi pada usia dewasa
Meski kolesterol tinggi bisa dialami siapa saja, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Faktor keturunan atau genetik menjadi penyebab utama pada sebagian kasus.
Namun, gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, stres berkepanjangan, dan minimnya aktivitas fisik turut memperparah keadaan.
Orang berusia 40 tahun ke atas juga cenderung lebih rentan mengalami kenaikan Kolesterol. Seiring bertambahnya usia, fungsi hati dalam membuang kolesterol jahat menjadi kurang efektif. Akibatnya, lemak darah semakin menumpuk dan memperbesar risiko penyumbatan arteri.
Yang membuat Kolesterol Tinggi cukup berbahaya adalah karena kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala. Banyak orang baru menyadari bahwa mereka memiliki kadar kolesterol tinggi setelah mengalami komplikasi berat.
Itulah sebabnya, penting bagi siapa pun untuk rutin melakukan tes darah demi memantau kadar Kolesterol secara berkala.
Tes genetik bantu deteksi Kolesterol Tinggi lebih akurat dan personal
Salah satu cara yang direkomendasikan untuk mengetahui kondisi kolesterol secara menyeluruh adalah melalui pemeriksaan laboratorium lengkap, termasuk tes panel genetik.
Pemeriksaan ini sangat penting, terutama untuk mendeteksi kondisi hiperkolesterolemia familial (FH)—kelainan genetik yang menyebabkan Kolesterol Tinggi sejak usia muda.
"Pemeriksaan genetik ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi genetik yang dapat menyebabkan Kolesterol Tinggi atau kondisi seperti hiperkolesterolemia familial. Serta memungkinkan penyesuaian gaya hidup yang lebih personal, dan mengambil langkah pencegahan yang tepat," kata dr. Dicky.
Kini, berbagai fasilitas medis modern seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah menyediakan layanan tes panel genetik untuk Kolesterol, termasuk untuk deteksi FH.
Dengan mengetahui kondisi genetik secara lebih awal, seseorang bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih spesifik dan efektif.
