Renminbi dan Yuan, Dua Mata Uang China yang Membuat Penasaran, Apa Bedanya?

Trinita Adelia - Rabu, 30 Apr 2025 - 09:45 WIB
Renminbi dan Yuan, Dua Mata Uang China yang Membuat Penasaran, Apa Bedanya?
Ilustrasi Uang China - freepik @kstudio
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Mata uang China sering kali membingungkan bagi sebagian orang karena dua istilah yang digunakan, yakni Yuan dan Renminbi, padahal sebenarnya China hanya memiliki satu jenis mata uang resmi.

Renminbi adalah nama resmi dari mata uang nasional, sementara Yuan merupakan satuan nilai yang digunakan dalam transaksi sehari-hari.

Dalam praktiknya, Renminbi sering kali disamakan dengan Rupiah di Indonesia, sementara Yuan bisa diibaratkan seperti kata “ribu” yang muncul dalam label harga atau percakapan santai.

Misalnya, jika seseorang mengatakan “Harga barang ini 50 Yuan”, maka maksudnya adalah 50 satuan dari Renminbi.

Secara bahasa Mandarin, Renminbi ditulis 人民å¸Â dan berarti “mata uang rakyat”, sementara Yuan ditulis å…ƒ dan secara harfiah berarti unit utama.

Sejarah panjang Renminbi dan bagaimana Yuan muncul dalam praktik

Renminbi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1949, tak lama setelah Partai Komunis menang dalam perang saudara dan mendirikan Republik Rakyat China.

Pemerintah baru saat itu, di bawah pimpinan Mao Zedong, membentuk sistem ekonomi yang terpusat, dan Renminbi diluncurkan sebagai simbol dari sistem keuangan yang modern.

Mata uang ini diterbitkan oleh People’s Bank of China (PBOC), yang juga mulai menggantikan berbagai mata uang lokal yang sebelumnya beredar luas di berbagai wilayah.

Peluncuran Renminbi menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi China yang lebih terstruktur.

Dengan adanya satu mata uang nasional, pemerintah China bisa mengatur sistem perbankan dan perdagangan domestik dengan lebih efisien.

Di masa-masa awal pertumbuhan ekonomi, stabilitas mata uang ini menjadi fondasi yang sangat penting untuk berbagai kebijakan nasional.

Dalam penggunaan sehari-hari, istilah Yuan lebih sering digunakan karena lebih praktis dan mudah diucapkan.

Ketika seseorang menyebut “100 Yuan”, itu merujuk pada 100 satuan dari Renminbi.

Bahkan di ranah internasional, Yuan lebih dikenal dibanding Renminbi, meskipun secara resmi, istilah yang digunakan dalam dokumen dan transaksi internasional adalah Renminbi. 

Alasan China memiliki dua sistem nilai tukar untuk mata uangnya

Satu lagi hal menarik dari mata uang China adalah sistem nilai tukar ganda atau dual exchange rate system, yang membuat nilai Yuan berbeda antara penggunaan domestik dan internasional.

Sistem ini sengaja dirancang oleh pemerintah China sebagai strategi untuk menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri dan mengontrol arus modal asing.

Pemerintah China menggunakan sistem ini untuk mencegah fluktuasi berlebihan yang bisa merusak ekonomi domestik.

Dalam pasar internasional, nilai Yuan dapat disesuaikan untuk tetap kompetitif dalam perdagangan global, terutama karena China sangat bergantung pada sektor ekspor.

Dengan dua sistem nilai tukar ini, China bisa menghindari risiko dari spekulasi valuta asing yang tidak terkendali.

Sistem ini juga memberikan fleksibilitas lebih besar bagi bank sentral dalam menetapkan kebijakan moneter yang sesuai dengan kondisi pasar.

Walaupun sistem ini tidak umum diterapkan di negara lain, bagi China, model ini terbukti efektif dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi selama beberapa dekade terakhir.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements