Ponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur Dari DPR, Ini Alasannya

Indah Maya Stefanie - Kamis, 11 Sep 2025 - 15:20 WIB
Ponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur Dari DPR, Ini Alasannya
keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh Rahayu Saraswati, seorang politikus yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto - foto internet
Advertisements

NOTIS.CO.ID- Keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh Rahayu Saraswati, seorang politikus yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto.

Anak dari pengusaha besar Hashim Djojohadikusumo ini secara resmi mengundurkan diri dari DPR, setelah pernyataannya dulu kembali menjadi viral dan mendapat kritik dari masyarakat.

Pernyataannya pada awal tahun 2025 yang mendorong generasi muda untuk tidak bergantung pada pemerintah, melainkan menjadi pengusaha, dinilai oleh publik tidak pantas.

Ini karena Saraswati dianggap memiliki keuntungan karena merupakan anak dari pengusaha besar dan juga anggota keluarga presiden.

Pernyataan tentang pengunduran dirinya dibagikan melalui pernyataan di akun Instagramnya, pada hari Rabu tanggal 10 September 2025.

"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR-RI kepada fraksi Partai Gerindra," ujar Sara.

Sara menjelaskan alasan mengapa dia mundur dari DPR. Anggota dewan yang terpilih dari daerah pemilihan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ini menceritakan bahwa sekitar dua minggu sebelum 17 Agustus, dia memberikan pernyataan dalam sebuah podcast yang tayang di YouTube pada 28 Februari 2025, atau 6 bulan yang lalu. "Pernyataan tersebut digunakan untuk menyakitkan hati rakyat," katanya.

Podcast itu, menurutnya, tayang di Antara TV Indonesia dan berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif". Ia berbicara dengan pembawa acara selama lebih dari 42 menit tentang berbagai isu.

"Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silahkan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan," ucapnya.

Potongan pernyataan tersebut diambil dari menit ke 25,37 hingga menit ke 27,40. Potongan itu, menurutnya, sebenarnya cukup panjang, sekitar dua menit lebih. "Ini dipotong-potong menjadi beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin memancing amarah masyarakat," katanya.

Dari pantauan Republika, salah satu pernyataan yang menimbulkan kontroversi adalah pernyataan Rahayu yang menyarankan agar tidak mengandalkan pemerintah dalam mencari pekerjaan.

Meski demikian, jika dilihat dari konteks sebelumnya, maksud Sara secara umum adalah bagaimana anak muda bisa kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.

Menurut Sara, yang akrab disapa dengan nama itu, tidak ada tujuan atau maksud untuk meremehkan atau merendahkan usaha dan upaya yang dilakukan oleh masyarakat. Apalagi bagi anak muda yang ingin berusaha, tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.

"Bagi seorang pengusaha yang pernah merintis sebuah EO, lalu menjadi pengusaha dengan ratusan karyawan, maupun sekarang sebagai advisor bagi berbagai startup yang sedang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang memberikan solusi bagi komunitasnya masing-masing, saya paham betul bahwa memulai usaha tidaklah mudah," jelasnya.

Namun Sara menyadari bahwa ia memiliki keuntungan yang sangat besar, yaitu keluarga termasuk suami yang selalu mendukungnya berusaha.

"Dan walaupun niat saya sebenarnya ingin mendorong entrepreneurship terutama di jaman transformasi digital yang membuka peluang seluas-seluasnya di dunia ekonomi kreatif, saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak," tambahnya.

Terutama, bagi mereka yang saat ini masih berjuang untuk menyukupi keluarganya bahkan untuk masih bisa bertahan hidup. "Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Sebab itu melalui pesan ini saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya".(*)

 

 

Advertisements
Share:
Editor: Indah Maya Stefanie
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements