NOTIS.CO.ID - Saham Tesla mencatat lonjakan lebih dari 9% pada perdagangan Senin (24/6) waktu setempat. Kenaikan tajam ini dipicu oleh uji coba robotaxi di Austin, Texas yang dilakukan langsung oleh perusahaan.
Momentum ini menjadi angin segar bagi Tesla yang sebelumnya sempat kehilangan tenaga akibat boikot dan persaingan ketat dengan produsen mobil listrik asal China.
Langkah CEO Elon Musk yang kembali terjun aktif ke operasional bisnis menjadi sinyal baru arah masa depan Tesla.
Uji coba ini tak hanya menjadi pencapaian teknologis, tapi juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk kembali mengambil posisi strategis dalam industri kendaraan otonom.
Kebangkitan saham Tesla juga menggambarkan sentimen pasar yang kembali positif setelah periode tekanan yang cukup panjang.
Uji Coba Robotaxi di Austin Jadi Titik Balik Tesla
Setelah sekian lama dinanti, proyek robotaxi Tesla akhirnya memasuki tahap uji coba nyata. Pada Minggu (22/6), perusahaan menggelar tes skala kecil di Austin dengan tarif sekitar US$4,20 atau sekitar Rp60 ribu untuk layanan di area tertentu.
Meski masih ada pengemudi cadangan sebagai pengawas, peluncuran ini menandai langkah penting menuju realisasi armada kendaraan otonom.
"Pengalamannya sangat nyaman dan aman," ujar Dan Ives, analis dari Wedbush yang menjajal langsung Robotaxi tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (24/6/2025).
Ives menggambarkan bagaimana kendaraan mampu menavigasi jalan sempit yang menanjak, melewati mobil-mobil parkir dan lalu lintas dari arah berlawanan. Pengalaman ini memberikan kesan bahwa sistem Tesla memang siap menghadapi tantangan jalanan kota.
Elon Musk Akhirnya Lepas Urusan Politik dan Kembali ke Tesla
Sebelumnya, Tesla mengalami tekanan akibat boikot global yang dipicu oleh sikap politik Elon Musk. Keterlibatannya sebagai Kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan kedekatannya dengan Donald Trump menjadi sorotan yang memicu kecemasan investor.
Banyak pihak menganggap keterlibatan Musk di pemerintahan mengalihkan perhatiannya dari Tesla. Tak sedikit investor menyuarakan keresahan mereka terhadap prioritas sang CEO.
Merespons tekanan tersebut, Musk akhirnya mundur dari pemerintahan Trump dan kembali fokus penuh pada perusahaannya.
Begitu kembali ke Tesla, Musk langsung mengambil langkah besar. Proyek robotaxi yang sudah ia gaungkan selama lebih dari 10 tahun kini mulai menunjukkan hasil nyata.
Tantangan Besar Masih Menghadang Peluncuran Robotaxi
Meski uji coba robotaxi mencuri perhatian publik dan investor, jalan Tesla masih panjang untuk meluncurkan layanan secara penuh.
Teknologi otonom yang dikembangkan perusahaan yang hanya mengandalkan kamera dan kecerdasan buatan tanpa sensor cadangan seperti lidar masih memicu perdebatan soal keamanannya.
Beberapa analis menyoroti keterbatasan sistem Tesla dalam menghadapi kondisi ekstrem, seperti hujan deras atau kabut tebal. Selain itu, regulasi juga menjadi tantangan.
Di Texas, hukum baru yang akan berlaku mulai 1 September mengharuskan kendaraan tanpa pengemudi mengantongi izin khusus.
Aturan ini menandai bahwa transisi ke kendaraan otonom harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Tesla perlu memastikan semua aspek legal dan teknis dipenuhi sebelum peluncuran penuh secara komersial.
Saham Tesla Berpotensi Bangkit ke Level US$1 Triliun
Kembali aktifnya Elon Musk di Tesla dan peluncuran awal robotaxi memberi dampak langsung pada harga saham perusahaan. Saham TSLA yang sempat terpuruk kini mulai menunjukkan pemulihan signifikan.
Jika kenaikan ini terus bertahan, Tesla berpotensi menambah kapitalisasi pasar hingga mendekati US$100 miliar. Angka ini bisa membawa Tesla kembali ke level valuasi US$1 triliun yang sebelumnya sempat diraih.
Inovasi teknologi dan fokus ulang dari sang CEO memberi harapan bahwa Tesla bisa kembali mendominasi pasar kendaraan masa depan.