Banyak PHK dan Daya Beli Lemah, Ekonomi Indonesia Berpotensi Hanya Tumbuh 5 Persen

Trinita Adelia - Selasa, 25 Mar 2025 - 15:00 WIB
Banyak PHK dan Daya Beli Lemah, Ekonomi Indonesia Berpotensi Hanya Tumbuh 5 Persen
Daya Beli Lemah Ekonomi Indonesia Berpotensi Hanya Tumbuh 5 Persen - freepik
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diperkirakan hanya mencapai sekitar 5% pada awal tahun ini akibat melemahnya daya beli masyarakat.

Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang menekan konsumsi rumah tangga, terutama selama periode Ramadan dan Lebaran.

"Overall Pertumbuhan Ekonomi di kuartal satu tahun ini kami masih optimis bisa tumbuh di sekitar 5%," kata Ekonom Bank Mandiri Agus Santoso dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa, 25 Maret 2025.

Agus Santoso menjelaskan bahwa perlambatan ini dipicu oleh tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang meningkat serta penurunan mobilitas masyarakat selama musim mudik.

Faktor ini mengakibatkan daya beli masyarakat melemah, sehingga berimbas pada Pertumbuhan Ekonomi secara keseluruhan.

Indeks Belanja Mandiri dan Dampaknya pada Konsumsi Domestik

Data Mandiri Spending Index mencerminkan perlambatan daya beli yang cukup signifikan. Per Maret 2025, indeks ini hanya tumbuh 1,4% secara mingguan, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai pertumbuhan 4,7%.

"Kami menghitung beberapa simulasi akibat dari berbagai dinamika yang ada di kuartal pertama ini, salah satunya kait dengan tren PHK yang meningkat, kemudian ada isu terkait dengan pelemahan daya beli," kata Agus.

Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat berpotensi mengurangi konsumsi domestik sebesar 1,2% secara kuartalan.

Dengan situasi ini, tingkat konsumsi pada awal tahun 2025 diprediksi hanya akan bergerak di kisaran 4,9% hingga 5%.

Likuiditas Pasar dan Tren Investasi sebagai Harapan

Di tengah perlambatan konsumsi, optimisme masih muncul dari sektor investasi dan likuiditas pasar keuangan.

Agus Santoso menilai bahwa likuiditas pasar masih cukup memadai, yang dapat menjadi pendorong Pertumbuhan Ekonomi dalam jangka menengah.

"Ada satu hal yang positif yang masih kita lihat dalam hal ini adalah likuiditas di market. Jadi kalau kita lihat dari sisi M2 real growth-nya kemudian kalau kita lihat juga data uang kuartal yang ada di cash on hand di masyarakat saat ini juga masih tumbuh positif," tuturnya.

Faktor ini menjadi harapan bagi keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.

Jika konsumsi masyarakat kembali normal pada kuartal kedua 2025, setelah periode Ramadan dan Lebaran berlalu, ada kemungkinan Pertumbuhan Ekonomi tetap terjaga stabil di angka 5% sepanjang tahun.

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal Berikutnya

Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2025 masih berada di rentang 4,9% hingga 5%.

Meski demikian, beberapa tantangan masih perlu diwaspadai, termasuk dinamika investasi dan kondisi pasar tenaga kerja yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

"Kami masih memperkirakan di kuartal II tahun ini masih tumbuh sekitar 4,9% sampai 5%. Namun kami melihat beberapa faktor di antaranya mungkin dari sisi investasi ini akan menjadi salah satu faktor pendorong yang nantinya kita bisa ekspektasi bahwa tumbuhan ekonomi di tahun ini masih steady di 5%."

Dengan berbagai tantangan dan potensi yang ada, pertumbuhan Ekonomi Indonesia sepanjang 2025 masih memiliki peluang untuk tetap stabil, terutama jika sektor konsumsi dan investasi dapat berjalan seimbang.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements