Perputaran Uang di Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Pemerintah Beri Bantahan

Trinita Adelia - Kamis, 27 Mar 2025 - 11:00 WIB
Perputaran Uang di Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Pemerintah Beri Bantahan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - Instagram @airlanggahartarto_official
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Kadin Indonesia mengacu pada survei Kementerian Perhubungan yang menyebut jumlah pemudik pada tahun ini hanya mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah ini mengalami penurunan sekitar 24% dari angka 193,6 juta pemudik.

Penurunan jumlah pemudik ini dianggap berdampak langsung pada perputaran uang selama masa mudik dan libur Lebaran.

Semakin sedikit orang yang melakukan perjalanan, maka semakin sedikit pula transaksi yang terjadi di berbagai sektor ekonomi, mulai dari transportasi, pariwisata, hingga konsumsi masyarakat.

Pemerintah Pastikan Stabilitas Ekonomi Selama Ramadan dan Lebaran

Menurut Airlangga Hartarto, pemerintah memiliki hitungannya sendiri mengenai perputaran uang di Lebaran 2025.

Selain itu, faktor Pilpres 2024 yang baru saja berlangsung disebut akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi nasional karena adanya peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.

"Tidak menurun karena banyak program dan juga bansosnya kan sudah jalan juga," tegas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis, (27/3/2025).

Pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan guna menjaga daya beli masyarakat dan memastikan arus uang tetap tinggi selama Ramadan dan Lebaran.

Beberapa langkah yang diambil antara lain pemberian diskon transportasi, bonus bagi pengemudi dan kurir online, serta pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta anggota TNI-Polri.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi perekonomian nasional dan menjaga laju perputaran uang tetap stabil.

Diskon Tiket Transportasi untuk Meningkatkan Aktivitas Ekonomi

Salah satu kebijakan utama yang dikeluarkan pemerintah adalah pemberian diskon harga tiket pesawat yang berlaku selama 15 hari, tepatnya mulai 24 Maret hingga 7 April 2025. Tiket dengan harga diskon ini bisa dibeli sejak 1 Maret hingga 7 April 2025.

Besaran diskon tiket pesawat yang diberikan berkisar antara 13-14% yang mencakup pemangkasan biaya avtur, pengurangan ongkos bandara, serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Selain pesawat, pemerintah juga memberikan potongan harga untuk tiket kereta api, kapal feri, dan bus Damri guna mendorong lebih banyak masyarakat untuk bepergian saat Lebaran.

Tidak hanya itu, pemerintah juga mengimbau operator jalan tol untuk memberikan diskon tarif sebagai bentuk dukungan terhadap pergerakan ekonomi nasional.

Dengan adanya berbagai insentif ini, diharapkan daya beli masyarakat tetap kuat dan perputaran uang tetap optimal.

Dampaknya bagi Ekonomi Nasional

Jika kebijakan-kebijakan tersebut berjalan sesuai rencana, maka perputaran uang di Lebaran 2025 bisa tetap stabil atau bahkan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah optimis bahwa berbagai program stimulus yang telah diluncurkan akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski ada kekhawatiran dari Kadin mengenai potensi penurunan perputaran uang akibat berkurangnya jumlah pemudik, pemerintah tetap yakin bahwa konsumsi masyarakat akan tetap tinggi.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements