Tabungan Aman di Usia 30 Ternyata Butuh 4 Langkah Ini

Strategi keuangan penting usia 30 agar tabungan tetap aman dan hidup makin tenang.
Trinita Adelia - Kamis, 19 Jun 2025 - 17:00 WIB
Tabungan Aman di Usia 30 Ternyata Butuh 4 Langkah Ini
Ilustrasi - Pixabay @kschneider2991
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Menginjak usia 30 sering kali menjadi titik balik untuk mulai serius memikirkan kondisi finansial pribadi. Banyak orang mulai bertanya-tanya, apakah tabungan yang dimiliki saat ini sudah cukup untuk masa depan?

Di usia ini, menata Keuangan dengan lebih terarah menjadi penting, apalagi jika selama 20-an fokus lebih banyak terpaku pada kebutuhan jangka pendek. Dengan pendekatan yang tepat, usia 30 bisa jadi awal yang cerdas untuk menyiapkan fondasi keuangan jangka panjang.

Fokus lunasi utang jadi langkah utama di Usia 30-an

Memasuki usia 30-an, banyak orang mulai menyadari bahwa beban utang bisa menjadi hambatan serius dalam membangun kekayaan.

Terutama utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit atau cicilan konsumtif. Para ahli menyarankan agar prioritas pertama sebelum agresif Menabung adalah menyelesaikan utang jenis ini.

Menurut Tony Steuer, seorang pengamat keuangan dan penulis, bunga utang yang besar bisa secara signifikan mengurangi hasil dari Investasi jangka panjang.

 Dalam pernyataannya ia mengingatkan, "Jika Anda memiliki rekening pensiun yang memberikan imbal hasil konservatif sebesar 5% atau 6%, tetapi pada saat yang sama Anda membayar utang kartu kredit dengan bunga 11%, Anda perlu melunasi utang Anda terlebih dahulu, atau Anda hanya akan kehilangan uang dengan menempatkan dana tersebut ke dalam rekening pensiun Anda." 

Dengan menuntaskan utang terlebih dahulu, kamu bisa mulai Menabung dan berinvestasi tanpa beban, serta membangun kondisi finansial yang lebih stabil.

Bangun dana darurat agar tidak kembali ke utang

Setelah utang terkendali, para pakar Keuangan menyarankan agar kamu menyiapkan dana darurat yang cukup. Idealnya, nominal dana darurat setara dengan 3 hingga 6 bulan pengeluaran rutin.

Tujuannya jelas memberikan perlindungan jika terjadi kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.

Lauryn Williams, perencana Keuangan yang juga pernah menjadi atlet Olimpiade, menekankan pentingnya langkah ini.

"Motto saya adalah prioritaskan Tabungan pensiun Anda, dan Anda tidak akan pernah kecewa," ujar Williams seperti dikutip Yahoo Finance, Kamis (19/6/2025).

"Jika Anda tidak bisa mengisi kedua Tabungan tersebut, fokuslah pada melunasi utang konsumen Anda dan kemudian buatlah dana darurat untuk menghindari terjebak dalam lingkaran utang saat terjadi keadaan darurat." tambahnya

Tetapkan target Menabung bulanan yang realistis

Agar rencana keuangan berjalan konsisten, penting untuk menetapkan target tabungan bulanan. Mulailah dari angka yang realistis, misalnya menyisihkan 15% dari pendapatan bulanan, lalu sesuaikan secara bertahap seiring meningkatnya penghasilan.

Fidelity Investments menyarankan agar seseorang sudah memiliki tabungan sebesar satu kali gaji tahunan saat menginjak Usia 30. Tapi kalau itu terasa sulit, Williams memberikan pendekatan yang lebih fleksibel: menyisihkan 20% dari pendapatan kotor tiap bulan.

"Saya rasa 20% itu angka yang masuk akal, walau tidak mudah, apalagi jika sudah punya tanggungan seperti biaya daycare anak," ujarnya.

Dengan adanya target yang jelas, kamu lebih mudah mengukur perkembangan dan menjaga motivasi untuk terus Menabung secara konsisten.

Atasi godaan gaya hidup dengan transfer otomatis

Sering kali, saat gaji meningkat, gaya hidup pun ikut naik tanpa disadari. Inilah yang disebut lifestyle creep. Untuk mencegahnya, cara efektif yang bisa dilakukan adalah langsung mengatur sistem transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening Tabungan.

Kebiasaan ini membantu memastikan sebagian pendapatan langsung tersimpan sebelum tergoda untuk digunakan. Selain itu, cara ini juga mempermudah kamu menjaga disiplin Menabung tanpa perlu repot mengingatkan diri setiap bulan.

Tony Steuer juga mengingatkan bahwa perencanaan Keuangan tak harus dimulai sejak awal karier.

"Jika Anda baru mulai di usia 30-an, masih ada waktu untuk mengejar. Jangan tergoda mengejar ketertinggalan dengan Investasi berisiko tinggi," ujarnya.

Dengan pengelolaan uang yang disiplin dan strategi yang terarah, memulai dari Usia 30 masih sangat memungkinkan untuk mengejar dan membangun kestabilan finansial jangka panjang.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements