Rokok Ilegal Makin Gila, Bea Cukai Siapkan Satgas Nasional

Bea Cukai bentuk satgas rokok ilegal, Gudang Garam stop beli tembakau Temanggung, industri tembakau makin tertekan
Trinita Adelia - Rabu, 18 Jun 2025 - 11:32 WIB
Rokok Ilegal Makin Gila, Bea Cukai Siapkan Satgas Nasional
Ilustrasi Rokok - Pixabay @geralt
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Masalah peredaran Rokok Ilegal semakin meresahkan dan memicu kekhawatiran terhadap kebocoran penerimaan negara.

Di tengah situasi ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengambil langkah strategis dengan membentuk satuan tugas atau satgas pencegahan rokok ilegal.

Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk menutup celah kerugian negara, tetapi juga sebagai upaya memperkuat industri Tembakau nasional yang saat ini sedang dalam tekanan berat.

Satgas pencegahan rokok ilegal disiapkan Bea Cukai untuk tekan kebocoran negara

Melansir dari inilah.com, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama, menegaskan rencana pembentukan satgas ini dalam konferensi pers di Jakarta.

Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan bentuk respons atas kondisi peredaran Rokok Ilegal yang masih marak dan berdampak pada pendapatan negara dari sektor cukai.

"InsyaAllah saya akan melakukan membentuk satgas, satgas pencegahan Rokok Ilegal dan cukai rokok," ucap Djaka dalam pernyataannya.

Meski tercatat adanya penurunan jumlah penindakan secara kuantitatif, yakni turun 13,2 persen, namun Djaka memastikan bahwa kerja pengawasan tetap berjalan intensif. Bahkan, jumlah batang Rokok Ilegal yang berhasil diamankan meningkat tajam.

"Jumlah batang (Rokok Ilegal) yang kita tindak sampai dengan saat ini sekitar 285,81 juta sehingga terjadi kenaikan 32 persen," ujarnya.

Menurut Djaka, operasi pengawasan tidak akan berhenti. Ia menyebut seluruh wilayah Indonesia menjadi titik fokus untuk kegiatan penindakan Rokok Ilegal secara menyeluruh dan berkelanjutan.

"Dalam mengatasi peredaran Rokok Ilegal, kita terus melakukan operasi dengan melakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Dan ke depannya tentunya itu tidak akan pernah berhenti kita lakukan," tegasnya lagi.

Industri tembakau terpukul, Gudang Garam setop beli tembakau dari Temanggung

Di sisi lain, dampak dari peredaran Rokok Ilegal semakin terasa ke industri tembakau nasional. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu pabrikan rokok terbesar di Indonesia, mengalami tekanan besar yang berimbas pada menurunnya aktivitas produksi hingga ke tingkat hulu.

Penurunan penjualan menyebabkan Gudang Garam menghentikan pembelian tembakau dari petani di Temanggung. Padahal, perusahaan ini dikenal sebagai pembeli utama hasil panen petani tembakau di wilayah tersebut.

Bupati Temanggung, Agus Setyawan, yang baru saja mengunjungi PT Gudang Garam di Kediri bersama anggota DPRD dan Komite Pertembakauan, menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang dialami oleh perusahaan tersebut.

"Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung," ujar Agus.

Agus juga mengungkapkan bahwa manajemen Gudang Garam saat ini memiliki stok bahan baku tembakau yang melimpah. Berdasarkan informasi yang ia terima, stok tersebut cukup untuk memenuhi produksi hingga empat tahun ke depan.

"Infonya seperti itu dari manajemen PT Gudang Garam Kediri," tambahnya.

Tak hanya itu, harga saham GGRM juga ikut terjun bebas. Dari posisi semula di kisaran Rp90.000 per lembar, kini menyusut drastis hingga hanya Rp9.600 per lembar.

Upaya Temanggung bangkitkan industri hasil Tembakau lokal

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Temanggung mencoba mencari solusi jangka panjang. Salah satu langkah yang sedang dirancang adalah pembentukan kawasan industri hasil tembakau di wilayah kabupaten.

Tujuannya agar pelaku UMKM di bidang ini bisa bangkit dan memiliki daya saing di tengah tekanan industri besar.

Menurut Agus, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bea Cukai dan mendapat sinyal positif terkait kemudahan perizinan cukai untuk kawasan industri lokal. Ia berharap langkah ini bisa direalisasikan mulai 2026.

"Kita akan mencoba untuk bisa merintis itu dan kemarin dari asisten dua sudah mengajukan ke saya untuk rintisan di tahun 2026, tapi apakan nanti bisa direalisasi kita lihat nanti. Kita masih berhitung karena efisiensi dan macam-macam," ujarnya.

Pemkab Temanggung menyatakan dukungannya terhadap rencana ini sebagai bagian dari strategi menghidupkan kembali ekosistem pertembakauan. Harapannya, keberadaan industri lokal ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama petani dan pelaku UMKM.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements