Perang Teknologi AS-China Memanas, TikTok Unggul Lawan Meta

TikTok memaksa Meta mengubah strategi besar-besaran di tengah memanasnya perang teknologi antara AS dan China.
Trinita Adelia - Selasa, 27 Mei 2025 - 13:00 WIB
Perang Teknologi AS-China Memanas, TikTok Unggul Lawan Meta
Ilustrasi TikTok - Pixabay @antonbe
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China dalam perlombaan teknologi semakin terasa, terutama di sektor media sosial.

TikTok, platform video pendek asal China, kini menjadi batu sandungan besar bagi dominasi raksasa teknologi asal AS seperti Meta.

Ancaman ini bukan sekadar asumsi, tapi diakui langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah persidangan antimonopoli yang digelar oleh Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).

Zuckerberg tidak menutupi kekhawatirannya. Sejak TikTok muncul pada 2018, aplikasi ini langsung dianggap sebagai ancaman paling serius bagi Meta.

Keberhasilannya meraih popularitas global dalam waktu singkat menciptakan tekanan besar bagi perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu.

TikTok dan Perubahan Strategi Meta Hadapi Kompetisi Ketat

Persaingan ini memaksa Meta menyesuaikan strategi bisnisnya secara signifikan. Zuckerberg menyatakan bahwa sejak awal kemunculannya, TikTok menjadi prioritas utama yang tak bisa diabaikan.

Bukan hanya karena kecepatan pertumbuhannya, tetapi juga karena cara TikTok mengubah cara orang menikmati konten.

ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengakuisisi Musical.ly pada 2017 dan meleburkannya menjadi TikTok pada tahun berikutnya. Keputusan strategis itu terbukti berhasil membangun basis pengguna muda yang sangat besar.

TikTok pun menjadi fenomena global, sementara Meta mulai merasakan perlambatan.

Menariknya, sekitar waktu yang sama, Meta (yang kala itu masih bernama Facebook) berhenti melaporkan jumlah pengguna aktif Facebook.

Perusahaan memilih memperkenalkan metrik baru bernama “keluarga aplikasi”, yang mencakup keseluruhan pengguna di Instagram, WhatsApp, dan Facebook. Langkah ini diduga untuk menutupi fakta bahwa pertumbuhan Facebook mulai melambat.

Meta Berupaya Bangkit Lewat Pendekatan Baru dan Fitur Sosial

Zuckerberg mengungkapkan sudut pandang yang cukup mengejutkan dalam sidang tersebut. Ia menyebut bahwa media sosial saat ini tidak lagi berfungsi utama sebagai alat untuk mempererat hubungan sosial.

"Aplikasi-aplikasi tersebut sekarang berfungsi terutama sebagai mesin pencari," kata Zuckerberg dalam kesaksiannya, dikutip dari TechCrunch, Senin (25/4/2025).

"Konten tersebut kemudian bisa dibawa ke aplikasi pesan," imbuhnya.

Pernyataan itu menegaskan bahwa fungsi sosial yang dulu menjadi nilai utama media sosial telah berubah. Pengguna kini lebih mencari konten hiburan atau informasi, lalu menyebarkannya melalui pesan pribadi.

Namun Meta tak tinggal diam. Mereka justru berupaya kembali ke akar Facebook sebagai jejaring sosial. Zuckerberg mengatakan bahwa mengembalikan esensi awal Facebook adalah salah satu target utama perusahaan pada 2025.

Langkah ini terlihat dari peluncuran sejumlah fitur baru yang berfokus pada interaksi antar pengguna. Salah satunya adalah tab Friends yang diperbarui agar memudahkan pengguna melihat permintaan pertemanan.

Persaingan Global Teknologi AS dan China Kian Memanas

TikTok hanya satu bagian kecil dari gambaran besar kompetisi teknologi antara dua negara adidaya. AS dan China kini terlibat dalam persaingan sengit di berbagai lini dari chip semikonduktor, pengembangan kecerdasan buatan (AI), smartphone, hingga layanan digital berbasis platform seperti media sosial.

Pertarungan ini bukan sekadar soal bisnis. Di baliknya, ada pertaruhan kekuasaan global atas teknologi yang menentukan masa depan ekonomi dan geopolitik dunia.

TikTok hanyalah salah satu senjata China yang berhasil menggoyang dominasi lama yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan teknologi AS.

Di tengah semua itu, Meta berusaha mempertahankan pijakannya. Namun jelas, pertempuran belum berakhir. TikTok telah menjadi kekuatan baru yang tak bisa diabaikan, dan perang teknologi antara AS dan China tampaknya masih akan terus berlanjut dalam babak-babak berikutnya.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements