NOTIS.CO.ID - Google kembali membuat gebrakan di ajang Google I/O 2025 dengan memperkenalkan fitur baru untuk Chrome yang menjanjikan pengalaman berselancar lebih cerdas dan aman.
Kini, Chrome dilengkapi kemampuan mengganti password pengguna secara otomatis, terutama jika dianggap lemah atau pernah diretas.
Fitur ini bukan hanya mempermudah, tetapi juga memperkuat keamanan digital, sesuai dengan visi Google dalam menghadirkan pengalaman online yang lebih terlindungi.
Sebagai bagian dari evolusi Google Password Manager, fitur baru ini memungkinkan pengguna mengganti password tanpa harus melakukannya secara manual.
Chrome akan mendeteksi jika kata sandi yang digunakan lemah atau sudah diketahui dalam pelanggaran data sebelumnya. Setelah itu, sistem memberikan opsi kepada pengguna untuk langsung memperbaikinya.
"Ketika Chrome mendeteksi password yang lemah atau sudah diretas saat proses login, Google Password Manager akan memberikan opsi kepada pengguna untuk memperbaikinya secara otomatis," ungkap Google dalam blog resminya, dikutip dari The Verge, Senin (26/5/2025).
Pada situs-situs tertentu yang telah mendukung sistem ini, Chrome bahkan mampu membuatkan password baru yang kuat sekaligus memperbaruinya langsung tanpa repot.
Langkah ini dinilai jauh lebih praktis dan mengurangi risiko Keamanan akibat pengguna tetap memakai kata sandi yang mudah ditebak atau telah bocor.
Google memperkenalkan fitur ini lebih awal bukan tanpa alasan. Raksasa teknologi asal Mountain View ini ingin memberikan waktu bagi para pengembang web dan aplikasi untuk menyesuaikan sistem mereka dengan fitur terbaru ini.
Dengan begitu, ketika peluncuran global dilakukan pada akhir tahun ini, seluruh ekosistem digital sudah siap menerapkannya.
Langkah ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran kolaboratif antara platform Browser dan pengembang pihak ketiga dalam menciptakan internet yang lebih aman.
Di balik peluncuran fitur ini, ada filosofi kuat dari tim Chrome keamanan tidak boleh menyulitkan.
Dalam keterangannya, Parisa Tabriz, Wakil Presiden sekaligus General Manager Chrome, menyoroti bahwa banyak pengguna enggan mengganti password karena dianggap merepotkan.
Itulah mengapa fitur ini dirancang agar lebih mudah digunakan tanpa mengurangi perlindungan.
"Kalau kami hanya memberi tahu bahwa Password Anda lemah, tapi menggantinya susah, ya percuma. Pengguna sering tidak melakukannya karena ribet. Jadi kami anggap fitur auto-change ini sebagai kemenangan untuk keamanan, serta kegunaan," ujar Parisa Tabriz.
Meski begitu, Google memastikan fitur ini tetap memberikan kontrol penuh kepada pengguna. Proses pergantian password tidak akan dilakukan secara otomatis tanpa persetujuan.
Pengguna tetap bisa memilih apakah ingin menggunakan fitur ini atau tidak, menjaga keseimbangan antara privasi dan kenyamanan.
