NOTIS.CO.ID - Fenomena Matahari Terbit dari barat sempat bikin geger media sosial dan jadi bahan perbincangan hangat, apalagi saat ada unggahan Facebook viral.
“NASA mengonfirmasi kemungkinan Matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!” tulis teks viral itu, dikutip dari AFP, Sabtu (17/5/2025).
Unggahan tersebut beredar luas sejak pertengahan Januari 2021 lewat Facebook berbahasa Thailand dan berhasil dibagikan lebih dari 15 ribu kali.
“Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari Kiamat”. Lanjut unggahan itu.
Fakta di balik viralnya isu Matahari Terbit dari barat menurut penjelasan NASA
Ternyata NASA sendiri langsung angkat bicara soal kabar heboh ini. Mereka secara tegas membantah keterlibatan dalam narasi tersebut.
Menurut Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, tidak ada pernyataan resmi dari NASA yang mendukung klaim itu.
“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat,” ujarnya.
Memang benar, rotasi planet bisa berubah tapi tidak seperti yang dibayangkan. Venus, contohnya, berputar ke arah berlawanan dari Bumi.
Namun, perubahan semacam ini terjadi dalam skala waktu yang sangat lama dan akibat proses geofisika yang rumit, bukan karena tiba-tiba dunia berputar ke arah berlawanan.
Fenomena perubahan medan magnet Bumi sendiri sudah pernah terjadi berkali-kali dalam sejarah geologi planet ini.
Tapi yang berubah adalah arah kutub utara dan selatan magnetik, bukan arah Rotasi Bumi.
Rotasi planet Venus sering disalahartikan sebagai tanda Kiamat
Banyak orang langsung mengaitkan rotasi unik Venus dengan ramalan kiamat.
Venus berotasi dalam waktu sekitar 243 hari Bumi dan memerlukan 225 hari untuk mengelilingi Matahari.
Ini berarti Matahari hanya terlihat dua kali di permukaannya selama satu tahun Venus atau sekitar satu kali setiap 117 hari.
Karena itu, Matahari memang tampak terbit dari barat di planet tersebut.
Sayangnya, fakta ilmiah ini sering dipelintir jadi sesuatu yang menyeramkan.
Venus memang unik, tapi Bumi punya sistem yang berbeda. Tidak ada bukti atau kecenderungan bahwa Bumi akan meniru rotasi Venus, apalagi dalam waktu dekat.
Perbandingan antara Bumi dan Venus memang menarik secara ilmiah, namun tidak ada hubungannya dengan ramalan atau prediksi soal hari Kiamat.
Lagipula, para ilmuwan terus memantau fenomena geofisika Bumi secara ketat jika ada sesuatu yang mengancam, tentu akan ada kajian ilmiah yang terbuka, bukan sekadar unggahan viral.
Mengenal fenomena pembalikan medan magnet Bumi dan penyebabnya
Kalau bicara soal perubahan arah, sebenarnya yang pernah terjadi adalah pembalikan kutub magnetik.
Proses ini dikenal sebagai geomagnetic reversal, dan terjadi sekitar setiap 200 ribu hingga 300 ribu tahun. Prosesnya pun butuh ribuan tahun, bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam.
Ketika kutub magnetik bergeser, peng
aruhnya terasa pada sistem navigasi atau satelit, bukan pada arah Matahari Terbit. Di sisi lain, tidak ada bukti bahwa pembalikan ini akan memicu kiamat atau kehancuran besar.
Justru yang dilakukan ilmuwan adalah terus memperkuat sistem agar tetap stabil saat hal ini terjadi.
Pembalikan magnetik juga tidak mengubah arah Rotasi Bumi.