NOTIS.CO.ID - Mengasuh anak bukan cuma urusan ibu namun Ayah juga punya peran penting, bahkan bisa jadi kunci utama dalam mendorong kecerdasan anak sejak dini.
Selama ini, peran ayah sering kali dianggap sekadar pelengkap, padahal keterlibatan mereka terbukti memberi dampak besar pada perkembangan otak dan prestasi anak di sekolah.
Manfaat pengasuhan Ayah terhadap perkembangan kognitif anak
Sebuah studi di Inggris mengungkap bahwa anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif terlibat dalam pengasuhan, cenderung lebih unggul secara akademis.
Anak-anak yang sejak usia tiga tahun sering berinteraksi dan belajar bersama ayahnya ternyata menunjukkan performa lebih baik di tahun-tahun awal sekolah dasar.
Ketika Ayah rutin meluangkan waktu untuk membaca buku, bermain, atau sekadar ngobrol bareng anak, itu bukan sekadar quality time biasa.
Aktivitas seperti ini ternyata memperkaya stimulasi otak anak secara berbeda dibandingkan jika hanya ibu yang aktif mendampingi.
Hasilnya anak bisa lebih cepat tanggap, lebih pintar, dan punya kemampuan belajar yang kuat sejak dini.
"Keterlibatan Ayah dalam mengasuh anak berpengaruh unik dan penting terhadap hasil pendidikan anak, melebihi jika hanya mengandalkan keterlibatan ibu." tulis laporan yang diterbitkan oleh University of Leeds
Dampak pengasuhan ayah terhadap kecerdasan anak
Pola interaksi Ayah yang unik memperkaya pengalaman belajar anak
Dalam keluarga, ayah dan ibu memiliki gaya berinteraksi yang berbeda.
Ketika anak diasuh oleh dua orang dengan pendekatan yang bervariasi, mereka jadi terbiasa menerima berbagai cara komunikasi, cara berpikir, dan Pola Asuh yang saling melengkapi.
"Para Ayah 'membawakan sesuatu yang berbeda'. Keterlibatan ayah memiliki manfaat yang unik jika dibandingkan dengan keterlibatan ibu. Sebab, mereka (ayah) biasanya berinteraksi dengan anak melalui cara yang berbeda," tulis laporan studi tersebut.
Ayah biasanya bermain lebih fisik, banyak menggunakan humor, dan kadang lebih eksploratif, sementara ibu lebih sensitif dalam membaca emosi anak.
Para peneliti menyebutkan bahwa efek dari gaya Ayah ini bisa terlihat jelas ketika anak mulai masuk sekolah.
Interaksi yang aktif bersama Ayah sejak usia dini terbukti mampu memengaruhi pencapaian akademis dan daya pikir logis anak.
Kolaborasi Ayah dan ibu dalam mengasuh anak jadi kunci sukses pendidikan anak
Meski ibu sering dianggap sebagai pengasuh utama, bukan berarti peran ayah bisa dikesampingkan.
Justru kolaborasi keduanya yang membuat proses tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Anak akan belajar banyak hal saat mendapat pola Pengasuhan dari dua perspektif yang berbeda.
"Secara khusus, keterlibatan ibu membantu mengurangi hiperaktif anak-anak dan meningkatkan keterampilan sosialisasi teman sebaya, serta emosi, perilaku, dan perilaku pro-sosial," tulis para peneliti.
Helen Norman, ketua tim peneliti, menegaskan pentingnya kerja sama antara Ayah dan ibu dalam parenting.
"Ibu cenderung memiliki peran sebagai pengasuh utama anak, padahal jika Ayah juga aktif terlibat, anak-anak berpotensi besar untuk tumbuh cerdas dan mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah dasar," ungkapnya.
"Inilah mengapa kami mendorong dan mendukung Ayah untuk bekerja sama dengan ibu dalam pengasuhan anak, terutama sejak tahap awal kehidupan anak. Itu sangat penting," lanjut Norman.
Dalam kehidupan sehari-hari, Ayah bisa mulai dari hal sederhana seperti menyempatkan waktu bermain, sering ngobrol, belajar jadi pendengar yang baik, hingga mencari insight dari sesama orang tua lain.
Sekecil apa pun peran yang dijalankan, dampaknya bisa sangat besar bagi masa depan anak.