Pertemuan Rocky dan Dasco Picu Isu Politik, Tapi Ini Klarifikasi Rocky

Trinita Adelia - Jumat, 11 Apr 2025 - 11:00 WIB
Pertemuan Rocky dan Dasco Picu Isu Politik, Tapi Ini Klarifikasi Rocky
Tokoh oposisi Rocky Gerung - Tangkapan layar YouTube @RockyGerungOfficial_2024
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Nama Rocky Gerung kembali mencuat di ranah publik, bukan karena kritik tajamnya terhadap kebijakan negara, tapi karena pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang langsung memicu spekulasi liar di ruang digital.

Dalam penjelasannya, Rocky secara blak-blakan menyebut Dasco sebagai rekan diskusi politik yang intens dan bahkan menyematkan julukan unik nan nyentrik, "Kapolda" atau “Kawan Politik Dasco”.

Lewat unggahan video di kanal YouTube miliknya, Rocky menanggapi tudingan dari sejumlah pihak yang menuduhnya sebagai "Adidas" alias anak didik Dasco, atau bahkan “Kabinda” alias kawan binaan Dasco.

 “Memang banyak pertanyaan ke saya kenapa ketemu Dasco kemarin, apa betul salah satu Ketua Gerindra ingin menjebak kalangan oposisi supaya ditaklukkan oleh Presiden Prabowo, kan itu sebetulnya konyol. Jadi seolah-olah, pertemuan dengan Pak Dasco itu, wah ini kalangan yang sudah jadi Adidas, Kabinda, oh enggak saya ini Kapolda, Kawan Politik Dasco,” ujarnya dikutip dari chanel YouTube resminya, Jumat (11/4/2025).

Rocky memang dikenal lantang dalam menyampaikan opini.

Jadi ketika muncul narasi yang mencoba memelintir pertemuannya dengan tokoh Gerindra itu, dia pun memilih meluruskan secara terbuka. 

Dasco disebut punya niat baik untuk jembatani dialog antara oposisi dan pemerintah

Menurut Rocky, ada maksud yang jauh lebih konstruktif di balik pertemuan tersebut ketimbang sekadar basa-basi politik.

Dia menyebut bahwa Dasco datang dengan semangat untuk mencari tahu apa sebenarnya tuntutan riil dari kelompok oposisi.

Dalam konteks ini, Dasco dianggap tidak hanya sekadar menjalankan peran politiknya, tapi juga ingin membuka jalur dialog demi meredakan ketegangan yang tak perlu antara para pengkritik dan pemegang kekuasaan.

Rocky menyampaikan bahwa Dasco bahkan secara langsung menghubungi Presiden Prabowo Subianto untuk membahas kemungkinan pertemuan antara pemerintah dan para akademisi serta aktivis yang kerap mengkritik kebijakan.

“Pak Dasco menghubungi Pak Presiden, dan Pak Presiden mengatakan oke bertemu saja, jadi fungsi Pak Dasco adalah berupaya mencairkan ketegangan yang sebetulnya tidak ada alasan ngapain tegang dengan oposisi kan,” katanya.

Inisiatif ini, menurut Rocky, bisa menjadi langkah awal menuju proses demokrasi yang lebih sehat.

Rocky tetap konsisten berada di barisan pengkritik meski membuka ruang diskusi

Meskipun sempat bertemu dengan Dasco dan terlibat diskusi hangat, Rocky menegaskan bahwa posisinya tidak berubah sedikit pun dalam hal menyuarakan kepentingan publik dan mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

Ia mengibaratkan dirinya sebagai juru bicara mahasiswa dan kampus, bukan sekadar perpanjangan suara institusi formal yang kadang kehilangan nyali.

Rocky juga menyentil gaya berpolitik Dasco yang dinilainya cukup matang.

“Sebagai politisi Dasco tentu paham cara-cara 'makan bubur dari pinggir atau langsung’,” ungkapnya.

Ucapan itu mengisyaratkan bahwa Dasco tahu betul bagaimana membaca situasi dan menyikapi dinamika politik tanpa menciptakan kegaduhan yang tidak perlu.

Akhirnya, Rocky mengajak semua pihak untuk tak perlu panik atau mencurigai pertemuan tersebut sebagai bentuk kompromi atau langkah menjilat kekuasaan.

Ia masih berdiri pada posisi yang sama, sebagai pengkritik dengan basis argumen.

“Saya ingin jadi juru bicara mahasiswa, menjadi juru bicara kampus, bukan jadi juru bicara universitas. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan, mereka yang cemas itu artinya enggak paham politik itu didalilkan untuk dimenangkan melalui tarung argumen bukan pasar sentimen oleh para buzzer,” tegasnya.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements