NOTIS.CO.ID - Flores Timur kembali dikejutkan dengan penemuan 16 Granat Aktif yang secara tak terduga ditemukan oleh penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Temuan ini terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, saat warga tengah menggali lubang untuk tangki septik di area hunian sementara.
Granat Aktif di Lokasi Pengungsian
"Masih aktif sehingga diamankan di bunker sementara waktu," kata Kasubsi PIDM SiHumas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, dikutip dari Antara, Kamis (3/4/2025).
Pernyataan ini menegaskan bahwa granat yang ditemukan masih memiliki daya ledak yang dapat membahayakan masyarakat sekitar.
Penemuan Granat ini berawal dari aktivitas penggalian di lokasi pengungsian yang disediakan oleh pemerintah pusat di Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Selain granat, penyintas juga menemukan ratusan butir amunisi peluru yang terkubur di tanah.
Hingga kini, granat dan amunisi tersebut masih diamankan di bunker sembari menunggu tim Jibom Detasemen Gegana Brimob Polda NTT dari Kupang yang akan melakukan proses evakuasi dan penanganan lebih lanjut.
Evakuasi dan Langkah Pengamanan
Kapolres Flores Timur AKBP Adhitya Octorio Putra menjelaskan bahwa granat yang masih aktif dipindahkan ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari risiko ledakan.
"Lokasi bunker yang dibuat jauh dari pemukiman. Sementara amunisi berupa peluru diamankan di posko pengamanan TNI - POLRI di Huntara Konga," ujar Kapolres.
Dalam upaya menghindari ancaman bagi masyarakat sekitar, granat tersebut dipindahkan ke sebuah area kosong dan diamankan dalam lubang khusus yang berjarak aman dari pemukiman warga.
Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat yang berada di sekitar area pengungsian. Pihak kepolisian dan TNI terus melakukan koordinasi untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tersembunyi di lokasi tersebut.
Dugaan Peninggalan Perang Dunia II
Menurut hasil pemeriksaan awal, granat yang ditemukan merupakan tipe 97 dengan panjang 3,78 inci atau sekitar 9,6 cm dan berat mencapai 65 gram atau 2,3 ons.
Bentuk dan karakteristiknya menunjukkan kemungkinan bahwa granat ini adalah peninggalan dari Perang Dunia II.
Dugaan ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Flores Timur, pernah menjadi bagian dari medan pertempuran pada masa perang.
Banyak peninggalan militer yang terkubur dan baru ditemukan bertahun-tahun kemudian.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan benda mencurigakan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa peninggalan sejarah bisa saja masih tersembunyi di berbagai tempat, menunggu untuk ditemukan dengan cara yang tidak terduga.