Chrome Terancam, OpenAI Kembangkan Browser Baru Berbasis AI

OpenAI dikabarkan akan merilis browser AI yang bisa mengguncang dominasi Google Chrome dan mengubah cara kita menjelajah internet.
Trinita Adelia - Kamis, 10 Jul 2025 - 15:00 WIB
Chrome Terancam, OpenAI Kembangkan Browser Baru Berbasis AI
Ilustrasi - Pixabay @Firmbe
Advertisements

NOTIS.CO.ID - OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, sedang bersiap meluncurkan browser berteknologi kecerdasan buatan yang diyakini mampu menggoyang dominasi Google Chrome.

Langkah ini menjadi strategi besar OpenAI dalam merancang ulang pengalaman menjelajah internet, sekaligus menantang posisi kuat Google di pasar peramban web.

Informasi soal peluncuran ini datang dari laporan eksklusif Reuters yang mengutip sumber internal terkait proyek tersebut.

Browser baru ini dikabarkan akan tersedia dalam beberapa pekan ke depan, dengan pendekatan yang berbeda dari peramban konvensional.

OpenAI ingin membentuk cara baru bagi pengguna internet dalam mengakses informasi, bukan lagi hanya mengandalkan klik dan penelusuran manual.

Integrasi kecerdasan buatan menjadi tulang punggung inovasi ini. Selain itu, browser ini juga akan membuka akses bagi OpenAI terhadap data aktivitas pengguna di internet.

Saat ini, ChatGPT telah digunakan oleh lebih dari 500 juta pengguna aktif mingguan. Jika tren ini berlanjut pada browser yang akan datang, maka potensi gangguan terhadap dominasi Chrome bukan sekadar kemungkinan. 

Potensi Gangguan Serius terhadap Model Bisnis Google

Perlu diketahui, Chrome merupakan fondasi utama bagi bisnis periklanan Alphabet, induk perusahaan Google. Sekitar tiga perempat dari pendapatan Google bersumber dari iklan digital yang disesuaikan berdasarkan informasi pengguna yang dikumpulkan lewat Chrome.

Tak hanya itu, Chrome juga secara aktif mendorong pengguna untuk tetap menggunakan mesin pencarian milik Google.

Jika browser milik OpenAI berhasil menarik perhatian pengguna dalam skala besar, maka aliran data yang biasa diperoleh Google bisa terganggu.

Apalagi, OpenAI memiliki pendekatan berbeda. Mereka ingin menjaga aktivitas pengguna tetap berada dalam ekosistem mereka sendiri, bukan berpindah dari satu website ke website lainnya seperti yang umum terjadi saat ini.

Browser AI ini bukan hanya alat untuk menjelajah, tetapi juga akan dirancang untuk menjadi ruang kerja dan ruang pribadi pengguna. 

Integrasi ChatGPT dan Operator dalam Ekosistem Browser AI

Salah satu kekuatan utama dari browser yang dikembangkan OpenAI adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan produk AI seperti Operator.

Melalui Operator, aktivitas seperti pencarian informasi bisa dilakukan secara otomatis oleh browser, bukan oleh penggunanya secara langsung.

Hal ini berpotensi mengubah kebiasaan dasar dalam menggunakan internet, dari yang selama ini aktif mengetik kata kunci menjadi pasif dalam menerima informasi yang sudah dikurasi oleh AI.

Tak hanya itu, Browser AI ini juga memungkinkan agen AI untuk melakukan tindakan lanjutan seperti memesan tiket, mengisi formulir, bahkan berinteraksi dengan website lain atas nama pengguna.

Sementara itu, Chrome masih menguasai dua pertiga pasar browser dunia dengan total lebih dari 3 miliar pengguna aktif. Safari dari Apple berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 16 persen.

Di sisi lain, ChatGPT versi berbayar saat ini memiliki sekitar 3 juta pengguna, namun lonjakan potensi bisa terjadi dengan cepat apabila browser AI ini mendapatkan sambutan serupa.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements