NOTIS.CO.ID - Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas dan memicu kekhawatiran global akan pecahnya perang dunia.
Dalam situasi yang semakin tidak pasti seperti ini, memiliki Strategi Keuangan yang tangguh bisa menjadi tameng penting untuk menjaga stabilitas hidup.
Apalagi jika skenario Krisis Ekonomi global benar-benar terjadi, persiapan finansial sejak dini jadi langkah yang tepat.
Robert Kiyosaki, investor kawakan sekaligus penulis buku keuangan terlaris Rich Dad Poor Dad, memberikan peringatan serius soal potensi keruntuhan pasar dan datangnya depresi ekonomi berikutnya.
Ia menyebut tiga jenis aset yang menurutnya wajib dimiliki untuk menghadapi “kiamat finansial”, yaitu Emas, perak, dan Bitcoin (BTC). Ketiganya dianggap sebagai bentuk pertahanan terbaik dalam kondisi krisis.
Emas, Perak, dan Bitcoin Jadi Aset Utama dalam Krisis Global
Kiyosaki dengan tegas menyampaikan bahwa ancaman besar sedang mengintai. Ia menyoroti kebijakan dan peran tiga institusi penting Amerika Serikat Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Federal Reserve yang menurutnya mempercepat potensi kehancuran ekonomi.
“[Karena] Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Fed, kemungkinan depresi hebat berikutnya [terjadi]. Mungkin perang. Bagi jutaan orang, masa-masa sulit akan segera tiba,” ujar Kiyosaki.
Bagi mereka yang bisa mempersiapkan diri sejak sekarang, Kiyosaki percaya masa sulit ini justru bisa jadi peluang terbaik.
“Bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap, Depresi Hebat berikutnya akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka. Mohon bersiap. Jaga diri kamu. Beli Emas, perak, Bitcoin,” katanya.
Kritik Terhadap Pemerintah dan Sistem Keuangan Tradisional
Kiyosaki dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap kebijakan keuangan Amerika Serikat. Ia tidak segan mengkritik Federal Reserve dan pejabat pemerintah yang dianggapnya gagal mengelola ekonomi.
Bahkan, ia pernah menyebut mereka sebagai "keluarga Adams" dan "kartun yang membunuh perekonomian." Dalam pandangannya, sistem yang ada justru memperburuk kondisi masyarakat dan memperlebar jurang ekonomi.
Ia menegaskan bahwa perekonomian saat ini dalam masalah serius dan bahwa lembaga-lembaga besar tersebut bukan teman kita.
Kiyosaki tidak hanya mengungkapkan kekhawatiran, tapi juga menyerukan masyarakat agar lebih bijak dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Menurut laporan dari Finbold, Kiyosaki menilai pemerintah saat ini kurang peduli terhadap warga negaranya. Oleh karena itu, ia mendorong individu untuk mengambil tanggung jawab penuh atas kondisi keuangan masing-masing, alih-alih bergantung pada sistem yang tidak stabil.
Cara Bertahan Menghadapi Krisis: Giat, Cerdas, dan Strategis
Dalam menghadapi kemungkinan resesi global, Kiyosaki menyarankan pendekatan yang sederhana namun penuh makna. Ia mendorong masyarakat untuk bekerja dengan tekun, menggunakan uang secara cermat, dan fokus membangun portofolio berbasis aset yang tahan krisis.
Kiyosaki juga sejak lama menolak investasi konvensional seperti uang tunai, saham, obligasi, reksa dana, dan ETF. Ia berpendapat bahwa jenis-jenis aset tersebut hanyalah “investasi palsu” yang banyak dipilih oleh masyarakat kelas menengah dan bawah.
Menurutnya, jenis investasi ini cenderung menjebak seseorang dalam rutinitas kerja yang melelahkan dengan pendapatan yang bisa dikenai pajak dan tanpa jaminan masa depan.
Sebaliknya, ia menekankan pentingnya investasi pada aset berwujud dan terdesentralisasi yang tidak mudah tergerus inflasi atau intervensi pemerintah.
Edukasi Finansial adalah Kunci Hadapi Masa Sulit
Selain memberi peringatan keras, Kiyosaki juga merupakan pendukung utama pendidikan keuangan. Baginya, pengetahuan soal cara kerja uang, aset, dan investasi adalah kunci untuk bertahan bahkan berkembang di tengah gejolak ekonomi.
Dengan pendekatan ini, Kiyosaki tidak hanya menawarkan prediksi, tapi juga solusi konkret. Ia mendorong kita semua untuk membangun Strategi Keuangan yang kokoh sejak dini.
Dalam dunia yang makin tak menentu, memiliki Emas, perak, dan Bitcoin bisa menjadi langkah awal menuju kebebasan finansial dan keamanan jangka panjang.
