NOTIS.CO.ID - Pulau Bali memang selalu jadi destinasi favorit bagi wisatawan asal Australia. Namun, Pemerintah Australia baru saja memberi peringatan perjalanan untuk warganya yang hendak ke Bali untuk lebih berhati-hati.
Dalam pembaruan terbaru di situs resmi pemerintah Smartraveller, wisatawan Australia diminta bersikap "sangat waspada" saat berada di Indonesia, khususnya Bali, menyusul sejumlah insiden yang menelan korban jiwa.
Peringatan ini dikeluarkan bukan tanpa alasan. Beberapa kejadian tragis, termasuk kematian akibat arus laut yang kuat di kawasan pantai populer Bali, menjadi perhatian utama.
Tak hanya itu, isu terkait keselamatan makanan dan minuman serta potensi pelanggaran budaya lokal juga turut diangkat dalam peringatan tersebut.
Risiko Wisata Laut dan Pantai Jadi Sorotan Khusus
Peringatan dari Smartraveller menyoroti bahaya di wilayah pesisir Bali, terutama yang berkaitan dengan keselamatan saat berenang atau menikmati aktivitas air lainnya. Dalam keterangan resminya disebutkan:
"Warga Australia telah tenggelam di daerah pesisir, akibat gelombang laut yang besar dan arus deras di pantai-pantai wisata populer, termasuk di Bali." demikian peringatan pembaruan tersebut.
"Banyak Pantai yang tidak dijaga."
Sebagai destinasi tropis dengan garis pantai yang luas, banyak pantai di Bali tidak memiliki penjaga pantai resmi. Ini menjadi faktor risiko tambahan, terutama bagi wisatawan yang tak familiar dengan kondisi laut lokal.
Arus bawah yang kuat bisa muncul secara tiba-tiba dan mengancam keselamatan siapa pun yang berada di air, apalagi jika tidak ada pengawasan profesional.
Hormati Budaya Lokal dan Hindari Masalah Hukum
Selain aspek keselamatan di laut, Pemerintah Australia juga mengingatkan warganya untuk tidak bertindak sembarangan di tempat umum.
Pelanggaran terhadap norma budaya dan agama lokal bisa berdampak serius bagi Wisatawan.
Tindakan yang dianggap tidak menghormati tempat ibadah atau budaya setempat bisa berujung pada hukuman hukum, bahkan deportasi.
Karena itu, penting bagi Wisatawan asing untuk memahami etika setempat sebelum mengunjungi area tertentu.
Risiko Konsumsi Alkohol dan Bahaya Racun Tersembunyi
Masalah lain yang menjadi perhatian adalah soal keamanan konsumsi minuman, terutama minuman beralkohol yang dijual bebas di tempat hiburan malam. Peringatan resmi menyebutkan risiko terkait pencampuran zat beracun dalam minuman.
"Waspadai potensi risiko seputar minuman yang dicampur dengan zat beracun dan keracunan metanol akibat mengonsumsi minuman beralkohol."
Bahkan, dalam kasus yang pernah terjadi, sejumlah Wisatawan mengalami keracunan serius akibat metanol yang terkandung dalam minuman ilegal.
Pemerintah Australia menambahkan, "Jangan tinggalkan makanan atau minuman tanpa pengawasan. Kasus keracunan metanol dalam minuman sebelumnya telah dilaporkan di Indonesia, termasuk di Bali dan Lombok."
Untuk itu, Wisatawan dianjurkan hanya membeli makanan dan minuman dari tempat yang terpercaya dan menghindari produk tanpa label yang jelas.
Meskipun ada peringatan terbaru, Bali masih jadi magnet wisata utama bagi warga Australia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, sebanyak 1,5 juta turis asal Australia berkunjung ke Pulau Dewata sepanjang tahun 2024.