NOTIS.CO.ID - ChatGPT kini makin serius menyasar segmen pengguna bisnis. Melalui fitur baru bernama record mode, pengguna bisa merekam seluruh sesi rapat, brainstorming, hingga diskusi penting, dan menjadikannya dokumen ringkas yang mudah dicerna.
Tak hanya itu, layanan ini juga kini terhubung langsung ke berbagai penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, Box, Sharepoint, dan OneDrive.
Langkah ini tampaknya bukan sekadar inovasi teknis biasa. Ini adalah bagian dari strategi besar OpenAI untuk memperkuat posisi di pasar AI enterprise yang semakin kompetitif.
Fitur Record Mode mempermudah tim menangkap dan menyusun informasi penting
Bagi banyak tim kerja modern, mencatat hasil rapat dan menyusun ulang ide bisa jadi proses yang memakan waktu. Fitur record mode dirancang sebagai solusi praktis untuk tantangan ini.
Pengguna kini dapat merekam sesi langsung di ChatGPT, dan hasil percakapan tersebut akan secara otomatis disusun ulang menjadi poin-poin yang mudah dipahami.
Kelebihan utama dari fitur ini ada pada kemampuannya untuk menjawab pertanyaan secara kontekstual, berdasarkan dokumen yang tersimpan.
Pengguna bisa mengajukan pertanyaan seperti “Berapa pendapatan perusahaan saya pada Q1 tahun lalu?” atau “Berapa kali saya naik feri dalam perjalanan ke Italia tahun lalu.”
“ChatGPT akan menyusun dan menyajikan data dengan jelas dan menghormati izin yang ada di organisasi Anda pada tingkat pengguna dari dokumen-dokumen tersebut, dengan kutipan.” sebut OpenAI dilansir The Verge.
Langganan ChatGPT Team jadi gerbang masuk ke fitur premium ini
Fitur record mode saat ini hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Team yang merupakan bagian dari paket berlangganan berbayar. Biayanya ditetapkan sebesar 25 dolar AS per orang setiap bulannya.
Dengan harga tersebut, tim bisa mendapatkan akses ke fitur premium seperti rekaman otomatis, pengelolaan dokumen yang terintegrasi, hingga kemampuan kolaboratif tingkat lanjut.
ChatGPT Team sendiri diluncurkan pada Januari 2024 sebagai versi lebih ringan dari ChatGPT Enterprise.
Tujuannya adalah untuk menjangkau tim-tim kecil yang belum membutuhkan fitur kelas korporat, namun tetap ingin memanfaatkan kecanggihan AI dalam mendukung produktivitas.
Melalui layanan ini, OpenAI memperluas jangkauan penggunanya dari korporasi besar hingga tim startup dan UKM yang mulai mengadopsi AI untuk pekerjaan sehari-hari.
OpenAI terus memperluas dominasi di pasar AI enterprise global
Peluncuran fitur ini tidak bisa dilepaskan dari ambisi OpenAI dalam menguasai pasar AI bisnis. Sejak memperkenalkan ChatGPT Enterprise pada 2023, perusahaan ini telah menggandeng klien-klien besar seperti Block, Canva, hingga The Estée Lauder Companies.
Kini, OpenAI melaporkan bahwa mereka telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna bisnis berbayar, naik dari 2 juta pada Februari lalu. Kenaikan ini menunjukkan betapa pesatnya adopsi layanan mereka di kalangan pelaku bisnis yang membutuhkan solusi AI berkualitas.
Di sisi lain, persaingan semakin sengit. Google, Microsoft, Amazon, dan startup seperti Anthropic juga berlomba menghadirkan fitur AI generatif untuk menarik pengguna korporat.
Masing-masing perusahaan ini menargetkan segmen yang sama yakni organisasi yang bersedia membayar lebih demi efisiensi kerja dan pengambilan keputusan berbasis data.