Microsoft Luncurkan AI Medis yang Bisa Kalahkan Dokter Manusia

AI Microsoft hadir dengan akurasi diagnosis medis 4 kali lipat lebih tinggi dari dokter dan biaya lebih murah, apakah profesi dokter terancam?
Trinita Adelia - Rabu, 02 Jul 2025 - 09:30 WIB
Microsoft Luncurkan AI Medis yang Bisa Kalahkan Dokter Manusia
Ilustrasi Dokter - freepik @diana.gryttsku
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Profesi dokter selama ini identik dengan prestise dan dedikasi tinggi dalam menyelamatkan nyawa. Namun, seiring perkembangan teknologi, masa depan profesi ini tampaknya akan menghadapi tantangan besar dari kecerdasan buatan.

Microsoft baru saja memamerkan sistem AI Medis terbaru mereka yang diklaim mampu mendiagnosis penyakit dengan tingkat akurasi yang mengalahkan dokter manusia.

Dalam eksperimen berskala besar, teknologi bernama MAI Diagnostic Orchestrator atau MAI-DxO berhasil menunjukkan kemampuan analisis medis yang mencengangkan.

Sistem ini dirancang untuk meniru cara kerja dokter dalam menganalisis gejala, merancang tes penunjang, hingga menyusun diagnosis akhir.

Hasilnya, AI tersebut berhasil mencapai akurasi diagnosis sebesar 80%, jauh lebih tinggi dibandingkan akurasi tim dokter manusia yang hanya mencapai 20%.

Teknologi MAI-DxO Tawarkan Diagnosa Lebih Akurat dengan Biaya Lebih Rendah

Microsoft mengintegrasikan GPT dari OpenAI, Gemini dari Google, Claude dari Anthropic, LLaMA dari Meta, dan Grok dari xAI untuk menciptakan pendekatan kolektif yang meniru diskusi para dokter spesialis.

Dalam uji coba terhadap 304 studi kasus medis yang diambil dari New England Journal of Medicine, MAI-DxO memproses informasi secara bertahap layaknya seorang profesional medis berpengalaman.

Mulai dari membaca gejala, menentukan langkah diagnostik, hingga membuat keputusan akhir, sistem ini memperlihatkan efisiensi luar biasa.

Tak hanya unggul dalam akurasi, MAI-DxO juga disebut dapat menghemat biaya hingga 20% dengan memilih prosedur medis yang lebih efektif dan efisien.

Potensi Integrasi AI Medis dalam Kehidupan Sehari-hari

Microsoft tak sekadar ingin menjadikan MAI-DxO sebagai eksperimen laboratorium. Perusahaan teknologi raksasa ini juga telah menyiapkan rencana besar untuk mengintegrasikan sistem tersebut ke dalam ekosistem layanan mereka.

Salah satu rencana utamanya adalah menyematkan fitur diagnosis medis ke dalam Bing, mesin pencari milik Microsoft. Artinya, masyarakat umum ke depannya mungkin bisa mendapatkan saran medis awal hanya dengan mengetikkan gejala yang mereka alami.

"Orkestrasi AI dalam gaya debat berantai ini adalah kunci menuju masa depan layanan kesehatan yang jauh lebih cerdas," ujar Mustafa Suleyman, CEO AI Microsoft, dikutip dari laman Wired, Selasa (1/7/2025).

Di satu sisi, teknologi ini bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan dasar secara lebih cepat dan hemat. Namun di sisi lain, muncul kekhawatiran soal akurasi data, etika medis, hingga potensi pengabaian terhadap peran dokter profesional.

Masa Depan Profesi Dokter dalam Era AI Supercerdas

Walaupun belum ada kepastian soal kapan sistem ini akan dikomersialisasikan secara luas, Microsoft menyebut bahwa pengujian di dunia nyata akan segera dilakukan.

Tujuannya, agar MAI-DxO bisa terus dikembangkan hingga mencapai tingkat dukungan klinis yang sebanding dengan dokter profesional.

Perusahaan ini juga mempertimbangkan pengembangan alat bantu diagnosis otomatis yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan.

Bila rencana ini berjalan mulus, bukan tidak mungkin profesi dokter akan mengalami transformasi besar dari pemberi keputusan medis utama menjadi pengelola sistem dan penafsir data AI.

Penelitian yang dilakukan Microsoft hanyalah satu dari sekian banyak bukti bahwa model AI kini mampu menjalankan fungsi medis dengan presisi tinggi.

Bahkan, Google juga telah mempublikasikan studi serupa yang menunjukkan bahwa model bahasa besar (LLM) dapat melakukan diagnosis ketika memiliki akses ke rekam medis pasien.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements