Banyak Anak Muda Terkena Serangan Jantung, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala penyakit jantung makin sering muncul di usia muda, ini penyebabnya dan cara pengobatan minim risiko lewat metode TAVI.
Trinita Adelia - Selasa, 24 Jun 2025 - 11:00 WIB
Banyak Anak Muda Terkena Serangan Jantung, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi sakit jantung - freepik @msgrowth
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Penyakit Jantung kini tidak lagi identik dengan usia lanjut. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, penderita penyakit jantung terbanyak justru datang dari kelompok usia produktif, khususnya usia 25–34 tahun yang mencapai 140.206 orang.

Angka ini bahkan lebih tinggi dibanding kelompok usia 15–24 tahun yang mencatatkan 139.891 kasus. Fakta ini menegaskan bahwa ancaman kardiovaskular kini menghantui generasi muda yang sebelumnya dianggap aman dari risiko penyakit ini.

Peningkatan kasus Penyakit Jantung di usia muda banyak dipengaruhi oleh gaya hidup modern yang tidak seimbang. Mulai dari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, hingga pola makan tinggi lemak dan minim serat menjadi pemicu utama.

Kombinasi faktor tersebut membuat jantung bekerja ekstra dan memicu berbagai gangguan fungsi vital organ ini.

Tanda Penyakit Jantung pada usia muda yang sering diabaikan

Melansir dari CNBC Indonesia, menurut Dr. Tan Chiang Soo, Konsultan Kardiologi dari Northern Heart Hospital Penang, banyak pasien jantung muda datang berobat setelah merasakan gejala yang sebenarnya bisa dideteksi lebih awal.

Ia menegaskan bahwa sesak napas, nyeri dada, mudah pingsan, hingga perasaan cemas berlebihan bisa menjadi indikator awal adanya masalah kardiovaskular.

"Penyakit Jantung bisa muncul bahkan pada usia muda yang produktif, dengan tanda-tanda seperti pusing, cemas, nyeri dada atau kelelahan yang tidak biasa. Ini bisa di deteksi agar dapat penanganan yang cepat," kata Dr. Tan Chiang Soo, dikutip Senin (23/6/2025) 

Gejala ini sering kali dianggap sepele atau disamakan dengan kelelahan biasa, padahal jika dibiarkan tanpa penanganan, bisa berakibat fatal. Bahkan, risiko kematian akibat Penyakit Jantung bisa mencapai 50% dalam dua tahun jika tidak segera ditangani secara medis.

Lebih lanjut, Dr. Tan juga menyebutkan bahwa gejala seperti dada terasa tertekan, sulit bernapas saat beraktivitas ringan, serta rasa lemas tanpa sebab adalah sinyal yang seharusnya mendorong seseorang segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung.

Inovasi prosedur TAVI sebagai solusi pengobatan Penyakit Jantung modern

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia medis berhasil menciptakan inovasi pengobatan jantung yang lebih aman dan minim risiko, terutama bagi pasien yang tidak memungkinkan menjalani operasi terbuka.

Salah satu metode tersebut adalah Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) atau dikenal juga sebagai Transcatheter Aortic Valve Replacement (TAVR).

Prosedur TAVI merupakan teknik pemasangan katup jantung baru tanpa perlu membuka dada pasien. Dengan pendekatan invasif minimal, prosedur ini menjadi solusi efektif menggantikan Operasi Jantung terbuka yang cenderung lebih berisiko. 

Yang membuat metode TAVI menonjol adalah kemampuannya untuk memperbaiki fungsi katup jantung yang sudah rusak tanpa perlu menghentikan detak jantung.

Selama prosedur, katup baru akan dipasang melalui kateter yang dimasukkan dari pembuluh darah, dan kemudian ditempatkan di dalam katup lama yang mengalami penyempitan.

Prosedur ini sangat ideal bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan ginjal yang umumnya rentan terhadap komplikasi pasca operasi.

Selain itu, pasien lansia atau mereka yang secara fisik tidak kuat menjalani operasi besar juga bisa memanfaatkan metode ini dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

TAVI sebagai harapan baru bagi pasien dengan risiko tinggi

Banyak pasien yang sebelumnya tidak memiliki harapan untuk menjalani Operasi Jantung kini mendapat pilihan yang lebih aman.

Keunggulan TAVI tidak hanya terletak pada tekniknya yang tidak memerlukan pembelahan tulang dada, tetapi juga karena waktu pemulihannya yang jauh lebih singkat.

Pasien yang menjalani prosedur ini biasanya bisa pulang dalam hitungan hari, dibandingkan dengan pemulihan operasi konvensional yang memakan waktu berminggu-minggu.

Selain itu, risiko infeksi dan komplikasi juga lebih rendah, membuat TAVI menjadi terobosan penting dalam dunia kardiologi modern.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan deteksi dini, Penyakit Jantung yang dulu menjadi momok menakutkan kini dapat dikelola dengan lebih baik.

Menjaga pola hidup sehat tetap menjadi langkah utama, namun ketika masalah jantung muncul, pilihan pengobatan seperti TAVI menjadi harapan baru bagi banyak orang yang membutuhkan tindakan medis cepat dan aman.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements