NOTIS.CO.ID - Kabar soal rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di TikTok Shop Indonesia kembali mencuat. Setelah resmi mengambil alih operasional Tokopedia pada tahun lalu, kini perusahaan dikabarkan sedang melakukan perampingan yang bisa berdampak pada ratusan karyawan.
Spekulasi soal PHK ini bermula dari laporan Bloomberg yang menyebut bahwa Bytedance, induk TikTok asal China, tengah mempersiapkan pemangkasan besar di sektor e-commerce mereka. Termasuk di dalamnya tim TikTok Shop Indonesia yang selama ini menjadi garda terdepan ekspansi bisnis TikTok di Asia Tenggara.
Evaluasi Bisnis Tiktok Shop Diikuti Rencana Pengurangan Karyawan
Meski belum membeberkan detail jumlah karyawan yang terdampak, TikTok Indonesia membenarkan bahwa mereka memang rutin melakukan evaluasi bisnis.
Hal ini dinilai sebagai langkah penting untuk menjaga daya saing perusahaan di tengah iklim e-commerce yang makin dinamis.
"Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi serta memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna," kata Juru Bicara TikTok, dikutip dari kumparan, Selasa (3/6/2025).
Langkah ini tampaknya menjadi bagian dari strategi internal TikTok yang tengah merapikan struktur organisasinya pasca-merger besar dengan Tokopedia. Sejumlah tim disebut akan terdampak, termasuk di bagian logistik, operasional, pemasaran, hingga pergudangan.
Merger Tokopedia dan TikTok Shop Jadi Titik Balik Strategi Bytedance
Merger senilai USD 1,5 miliar antara TikTok Shop dan Tokopedia yang rampung awal tahun lalu menjadi sorotan besar dalam lanskap e-commerce Indonesia. Penggabungan ini sempat membawa optimisme soal potensi inovasi baru, namun kini diwarnai isu efisiensi tenaga kerja.
Bytedance, melalui pengelola TikTok Shop, kabarnya akan melaksanakan pemangkasan lebih lanjut secepatnya pada bulan Juli mendatang. Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui rencana tersebut, namun tidak bersedia disebutkan identitasnya.
Dari semula memiliki sekitar 5.000 karyawan usai merger, kini jumlah pegawai gabungan Tokopedia dan Tiktok Shop disebut telah menyusut hingga 2.500 orang. Ini mengindikasikan proses restrukturisasi yang masif dalam waktu relatif singkat.
Fokus Bisnis Masih Tertuju ke Tokopedia dan Pasar Indonesia
Meski diterpa isu PHK, TikTok menegaskan komitmennya untuk tetap berinvestasi di pasar Indonesia. Mereka menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar paling strategis dalam ekspansi e-commerce global mereka.
"Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan," lanjut pernyataan dari TikTok.
Langkah ini menandakan bahwa meskipun TikTok tengah melakukan perampingan, perusahaan tetap melihat Indonesia sebagai pangsa pasar utama. Persaingan yang ketat dengan Shopee milik Sea Group dan Lazada dari Alibaba membuat strategi efisiensi menjadi penting.
Indonesia juga menjadi pasar awal yang paling menjanjikan untuk ambisi e-commerce Bytedance. Ke depan, TikTok Shop diperkirakan akan terus melakukan penyesuaian dalam struktur tim dan operasional agar mampu bertahan di tengah dinamika industri yang cepat berubah.