NOTIS.CO.ID - Provinsi Lampung, ikut berpartisipasi dalam Friendship Cities Week di Shandong, China.
Ya, Pada tanggal 27 Mei 2025, di Friendly Cities Enterprise Matchmaking Conference, sebuah acara pendukung untuk "Friendship Cities Week" Shandong, hampir 40 delegasi dari provinsi dan negara bagian sahabat dari 24 negara berkumpul bersama, dan 70 perusahaan asing mengadakan negosiasi "tatap muka" yang mendalam dengan 130 perwakilan perusahaan Shandong.
Meskipun lanskap global kompleks dan terus berubah, kerja sama pragmatis di bawah kerangka kota kembar tetap tak tergoyahkan.
Perusahaan mencari pembagian sumber daya dan kekuatan yang saling melengkapi, menyatukan visi bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam memberi manfaat bagi masyarakat.
Dengan menggunakan pertukaran kota kembar internasional sebagai platform, para negara bersama-sama mengeksplorasi peluang baru untuk kerja sama dan pengembangan ekonomi serta perdagangan.
Meskipun situasi internasional rumit dan mudah berubah, upaya untuk menjalin kerja sama pragmatis antara industri dan perusahaan serta pembagian sumber daya dan keuntungan tidak berubah.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ary Meizari menjelaskan, Dalam kunjungan kerja selama lima hari di China, tim Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama perwakilan dari Provinsi Lampung membawa misi besar untuk Lampung.
Provinsi Lampung yang saat ini berfokus pada sektor Pertanian dan perdagangan, diharapkan mampu membawa angin segar untuk optimalisasi potensi Lampung sebagai salah satu pusat ekonomi strategis di Indonesia.
"Kunjungan ini juga menjadi langkah konkret untuk memitigasi kendala yang selama ini dihadapi sektor Pertanian dan perdagangan Lampung, sekaligus membuka peluang baru di pasar internasional," ungkap Ary Meizari, Kamis, 29 Mei 2025.
Dia menjelaskan, Shandong, merupakan salah satu provinsi di China yang terkenal dengan sektor agribisnis dan perdagangan internasionalnya, menjadi destinasi strategis untuk memperluas jejaring kerjasama.
"Kunjungan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki Lampung," ucapnya.
Menurutnya, Provinsi Lampung memiliki potensi luar biasa, terutama di sektor Pertanian, tetapi saat ini masih ada banyak keterbatasan. Kunjungan ini adalah upaya untuk menggali peluang sekaligus menjalin kerjasama yang dapat mengatasi kendala tersebut.
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari sistem Pertanian modern di China yang sudah terbukti efektif meningkatkan produktivitas.
"Teknologi Pertanian berbasis digital, sistem irigasi canggih, dan metode tanam berkelanjutan menjadi poin penting yang akan diadaptasi untuk meningkatkan hasil pertanian di Lampung," bebernya.
Selain itu, sambung Ary, kunjungan ini juga membahas langkah-langkah mitigasi risiko untuk sektor Pertanian, seperti penanganan perubahan iklim, pengelolaan hama, dan diversifikasi hasil tani.
Ary menegaskan bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga jangka panjang.
"Kami memetakan potensi-potensi nyata Lampung di sektor Pertanian dan perdagangan. Ini adalah langkah awal menuju perubahan besar yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Lampung," katanya.
Tidak hanya sektor pertanian, lanjut Ary, kerjasama ini juga mencakup perdagangan global. Shandong menjadi mitra strategis karena perannya sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar di China.
Lampung berencana untuk memanfaatkan kerjasama ini dalam hal ekspor produk unggulan seperti kopi, lada, hasil laut, dll.
"Kerjasama ini penting untuk membuka akses produk lokal Lampung ke pasar internasional. Dengan dukungan teknologi dan strategi perdagangan yang kami pelajari di sini, Lampung siap menjadi salah satu pemain utama di pasar perdagangan global," ucap Ary dengan nada yang optimis.
Dalam kunjungan ini, perwakilan Apindo dan Pemprov Lampung juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung atas upaya kerasnya dalam meningkatkan potensi daerah meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.
Langkah kolaboratif dengan pihak internasional seperti China dianggap sebagai terobosan yang sangat diperlukan.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah Gubernur Lampung yang berkomitmen untuk memajukan provinsi ini. Kerjasama ini adalah bukti nyata bahwa Lampung siap bersaing di tingkat internasional," ujarnya.
Setelah kunjungan ini, delegasi akan kembali ke Lampung dan menyusun laporan resmi terkait hasil-hasil yang telah dicapai selama kunjungan di China.
Laporan ini akan mencakup analisis potensi, peluang kerjasama, dan rekomendasi langkah strategis untuk implementasi di lapangan.
"Setelah kami kembali ke Lampung, laporan lengkap akan kami susun sebagai panduan untuk mengimplementasikan apa yang telah kami pelajari di sini. Kerjasama ini bukan hanya tentang mimpi besar, tetapi langkah nyata untuk kemajuan Lampung," tegasnya.
Ary menambahkan, Kunjungan kerja ini, menjadi bukti bahwa Lampung tidak hanya siap bertransformasi di tingkat nasional tetapi juga bersaing di kancah internasional.
Dengan semangat optimisme, delegasi Apindo menyampaikan salam hangat dari Shandong kepada seluruh masyarakat Lampung.
"Ini adalah awal dari perjalanan besar untuk Lampung. Bersama-sama, kita akan menjadikan provinsi ini sebagai pusat Pertanian dan perdagangan yang disegani, baik di Indonesia maupun dunia internasional," tutupnya dengan penuh keyakinan. (*)