NOTIS.CO.ID - Konsumsi gula harian yang berlebihan tanpa disadari bisa jadi pemicu berbagai masalah kesehatan yang serius.
Apalagi kalau asupan harian rutin melebihi batas yang disarankan Kementerian Kesehatan, yaitu 50 gram atau sekitar empat sendok makan per hari angka ini setara dengan 10 persen dari total energi harian yang dihitung 2.000 kalori.
Gula memang penting sebagai sumber energi, tapi ketika tubuh mendapat terlalu banyak, maka sisanya bisa tertimbun jadi masalah.
Mulai dari tekanan darah tinggi, resistensi insulin, hingga ancaman penyakit jantung tubuh pun akan memberi sinyal yang bisa dikenali jika terlalu sering kelebihan gula.
Yuk, kenali gejala Tubuh Kelebihan Gula sedari dini supaya bisa mengambil langkah tepat sebelum terlambat.
Tanda tubuh kelebihan konsumsi gula harian yang wajib diwaspadai
1. Sering merasa haus dan buang air kecil terus-menerus
Ketika terlalu sering merasa haus meski sudah cukup minum, dan ditambah bolak-balik ke toilet, bisa jadi itu tanda kalau tubuh sedang berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa lewat urine. K
ondisi ini terjadi saat ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring gula yang berlebihan dari aliran darah, dan efeknya bikin tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Setiap kali tubuh kehilangan cairan lewat urine, maka tubuh bakal merasa lebih haus, dan siklus ini bisa terus berulang kalau Kadar Gula tetap tinggi.
Kalau dibiarkan, kondisi ini juga bisa bikin tubuh dehidrasi parah meskipun konsumsi air cukup.
2. Berat badan menurun drastis padahal sering merasa lapar
Merasa lapar terus tapi berat badan justru menurun juga jadi salah satu tanda klasik Kadar Gula tinggi yang sering terabaikan.
Biasanya, tubuh yang tak bisa menyerap energi dari gula akan beralih membakar otot dan lemak sebagai bahan bakar pengganti.
Menurut Ahli Diet Lori Zanini, "Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan. Dengan demikian, energi beralih ke otot dan lemak."
Penurunan berat badan yang terjadi secara drastis tanpa niat diet bisa jadi sinyal gangguan metabolisme akibat Gula Berlebih.
3. Mudah lelah walau tidak banyak aktivitas
Kalau sering merasa lelah padahal tidak banyak bergerak, tubuh mungkin sedang tidak bisa memproses insulin secara optimal.
Saat insulin tidak cukup atau tidak bekerja efektif, gula yang seharusnya jadi energi malah menumpuk di darah dan tidak masuk ke sel.
Lori Zanini menjelaskan, "Sederhananya, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumlah insulin tidak cukup, gula akan menetap di dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi."
Kelelahan akibat gula tinggi ini berbeda dari capek biasa rasanya bisa bikin lesu seharian bahkan setelah tidur cukup, dan sering kali datang tanpa alasan yang jelas.
Ciri-ciri fisik yang muncul akibat kadar Gula Darah tinggi
1. Pandangan buram disertai sakit kepala berulang
Kadar gula tinggi bisa menyebabkan lensa di mata membengkak karena cairan yang bocor, dan ini bikin pandangan jadi buram atau sulit fokus.
Penglihatan seperti berkabut ini sering datang dan pergi tergantung fluktuasi gula.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) mencatat, pembengkakan lensa bisa merusak kemampuan mata untuk fokus dengan jelas.
Dan sebagai efek lanjutan, sakit kepala juga muncul karena mata bekerja lebih keras dari biasanya.
2. Luka dan goresan yang sulit sembuh meski kecil
Luka kecil yang lama sembuh bisa jadi pertanda sirkulasi darah terganggu karena tingginya Kadar Gula.
Aliran darah yang tidak lancar bikin nutrisi susah sampai ke area luka, sehingga proses pemulihan terhambat.
NIDDK menjelaskan bahwa penderita diabetes bisa mengalami kerusakan saraf dan pembuluh darah yang memperlambat penyembuhan.
Bahkan luka ringan pun bisa memburuk dan terinfeksi jika tidak ditangani dengan baik.
Dalam kasus ekstrem, luka yang tidak kunjung sembuh bisa jadi pemicu amputasi, terutama pada area kaki karena itu, perhatian lebih terhadap luka sekecil apa pun sangat penting bagi yang memiliki risiko Kadar Gula tinggi.
3. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
Sering kesemutan yang muncul tanpa sebab, terutama di tangan atau kaki, patut dicurigai sebagai gejala neuropati diabetik.
Ini adalah kondisi di mana saraf rusak karena Kadar Gula yang terlalu tinggi dalam jangka waktu lama.
Everyday Health menyebutkan, neuropati ini juga bisa menyebabkan nyeri tajam atau sensasi terbakar, terutama saat malam hari.
Dalam beberapa kasus, bahkan bisa terjadi mati rasa yang bikin kaki atau tangan terasa tidak responsif.
Gejala tersembunyi yang sering diabaikan saat Gula Darah melonjak
1. Perubahan tekstur dan warna kulit yang aneh
Kulit bisa berubah jadi lebih gelap, tebal, bahkan muncul kutil di beberapa area seperti leher, ketiak, atau siku.
American Diabetes Association menyebut kondisi ini sebagai acanthosis nigricans, yang sering jadi sinyal resistensi insulin.
Perubahan ini terjadi karena insulin berlebihan dalam darah memicu pertumbuhan sel kulit yang tidak normal.
Kalau muncul bercak hitam dan terasa kasar, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa metabolisme gula sedang tidak stabil.
2. Infeksi jamur di area sensitif yang datang berulang
Hiperglikemia bikin tubuh jadi ‘tempat makan’ ideal bagi jamur, terutama candida albicans yang tumbuh subur di area lembap dan manis.
Itulah kenapa infeksi jamur sering dialami perempuan dengan Gula Darah tinggi, terutama di area vagina.
CDC mencatat, gejala khas infeksi jamur ini antara lain gatal, nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim, dan keputihan yang kental.
Sering munculnya infeksi ini bisa jadi tanda bahwa sistem kekebalan sedang terganggu akibat Gula Berlebih.
Rail Bandukwala, ahli endokrinologi, mengatakan, "Ragi memakan glukosa, dan jika Gula Darah Anda tinggi, maka lebih banyak glukosa di saluran kemih."
3. Gusi berdarah dan bau mulut berkepanjangan
Masalah mulut seperti gusi berdarah, bau mulut, dan gigi longgar bisa muncul saat kadar Gula Darah tidak terkontrol.
Gula dalam air liur bisa menumpuk jadi plak yang bikin gusi meradang dan mudah luka.
NIDDK menyebutkan, penyakit gusi termasuk komplikasi diabetes yang sering terlupakan.
Kalau tidak ditangani, bisa berkembang jadi periodontitis, di mana gusi terlepas dari gigi dan bisa menyebabkan infeksi serius.
Mayo Clinic menambahkan bahwa masalah gusi ini bisa membuat kontrol diabetes semakin sulit, karena tubuh bereaksi terhadap infeksi dengan menaikkan kadar glukosa darah.