Balai TNGM Klarifikasi Isu Pendakian Gunung Merapi Ditutup Selamanya

Trinita Adelia - Minggu, 13 Apr 2025 - 10:01 WIB
Balai TNGM Klarifikasi Isu Pendakian Gunung Merapi Ditutup Selamanya
Ilustrasi pendakian gunung - freepik @wirestock
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Sosial media sempat diramaikan kabar kalau pendakian ke Gunung Merapi bakal ditutup permanen, dan seperti biasa, kabar yang heboh belum tentu benar.

Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) langsung angkat suara, dan mereka memastikan kabar itu cuma isu liar yang tak berdasar.

"Saya tanya ke beberapa staf saya dan dipastikan bahwa Balai TNGM belum pernah mengeluarkan pernyataan tersebut (tutup permanen)." kata Kepala Balai TNGM M. Wahyudi, Sabtu (12/4).

Penutupan jalur pendakian Gunung Merapi bersifat sementara sesuai rekomendasi BPPTKG

Jalur pendakian Gunung Merapi memang ditutup, tapi bukan karena iseng atau tanpa alasan.

Penutupan itu udah berjalan sejak 2018 dan belum ada kejelasan kapan akan dibuka lagi karena semuanya mengikuti arahan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Jadi bukan ditutup selamanya, hanya belum waktunya dibuka.

Gunung Merapi saat ini berstatus Siaga atau Level III, yang artinya aktivitas vulkaniknya masih cukup tinggi dan potensi bahayanya nyata.

Guguran lava dan awan panas masih mengancam sektor selatan hingga barat daya, termasuk aliran Sungai Boyong sampai 5 kilometer, lalu Bedog, Krasak, dan Bebeng bisa sampai 7 kilometer.

Bahkan, di tenggara seperti Sungai Woro dan Gendol juga masih masuk dalam potensi terdampak.

Letusan eksplosif juga berpotensi melontarkan material vulkanik sejauh 3 kilometer dari puncak.

Yang membuat jalur pendakian tetap ditutup dikarenakan rute-rute pendakiannya justru masuk ke radius yang rawan tersebut.

TNGM klarifikasi isu hoaks soal penutupan permanen lewat rilis resmi

Pihak TNGM lewat Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya, juga ikut menegaskan tidak pernah ada rilis mengenai pendakian ditutup permanen.

Menurutnya, pihak taman nasional memang rutin melakukan sosialisasi via media sosial soal penutupan aktivitas pendakian dan sudah pasang papan larangan di dua pintu masuk utama yaitu jalur Selo dan Sapuangin.

"Untuk statement resmi dari Balai TNGM sesuai pers rilis," jelas Ruky.

Ia juga bilang, "(Dibuka atau tutupnya pendakian) semua didasari rekomendasi BPPTKG," yang berarti sepenuhnya bergantung pada pantauan dan evaluasi aktivitas gunung dari pihak yang ahli dalam urusan gunung api.

TNGM dan BPPTKG sejauh ini selalu kompak soal keselamatan pendaki dan warga sekitar.

Kalau kondisinya sudah aman, pasti akan ada update.

Tapi selama status Merapi belum berubah, jalur pendakian tetap akan ditutup sebagai langkah pencegahan.

Pendaki Ilegal mulai dipanggil pihak pengelola kawasan Merapi

Di tengah situasi status siaga ini, malah ada kabar pendaki ilegal yang nekat muncak saat status gunung masih belum aman.

Aksi itu sempat viral dan langsung bikin gerah pengelola.

Ruky bilang kalau pihak TNGM udah mengantongi data para Pendaki Ilegal yang bandel itu.

"Saat ini data beberapa pelaku sudah di kami, dan proses pemanggilan kepada yang bersangkutan sudah mulai dilakukan," tegas Ruky.

Namun, ia belum buka-bukaan soal berapa jumlahnya dan dari mana saja asal para pendaki nekat itu.

Pihak TNGM bilang proses penanganannya masih berjalan, jadi detail lengkap baru akan dibuka setelah semua tahapan selesai.

Meski begitu, langkah ini jadi peringatan serius buat siapa pun yang coba-coba naik gunung seenaknya tanpa izin.

Pendakian bukan soal gaya-gayaan, tapi soal tanggung jawab dan keselamatan.

Pendakian Gunung Merapi memang belum dibuka, tapi bukan berarti tutup selamanya karena semua tergantung pada status aktivitas vulkanik dan rekomendasi resmi BPPTKG.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements