UMKM Makin Tangguh! 7 Ton Kopi Bubuk Lampung Sukses Masuk Pasar Hong Kong

Indah Maya Stefanie - Kamis, 18 Sep 2025 - 13:51 WIB
UMKM Makin Tangguh! 7 Ton Kopi Bubuk Lampung Sukses Masuk Pasar Hong Kong
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi komoditas unggulan daerah, termasuk kopi - Foto Humas Pemprov
Advertisements

NOTIS.CO.ID-Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi komoditas unggulan daerah, termasuk kopi. Selama ini kopi masih diekspor dalam bentuk biji mentah, tetapi kini telah berubah menjadi kopi bubuk yang memiliki nilai tambah.

Penegasan ini dilakukan setelah terjadi ekspor sebanyak 7 ton kopi bubuk jenis robusta dengan nilai hampir USD 49.000 atau setara Rp753 juta ke Hong Kong. Ekspor ini dilakukan di EL’s Coffee Roastery pada hari Rabu (17/9/2025).

Selama acara pelepasan ekspor tersebut, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan. Marindo menjelaskan bahwa ekspor ini bukan sekadar upacara, melainkan bukti nyata dari perubahan ekonomi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama bagi para petani dan pengusaha UMKM.

Produk yang diekspor kini bukan lagi biji kopi mentah, tetapi hasil olahan yang memberikan nilai tambah. Produk ini mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan para petani, serta membuka peluang bagi pengusaha UMKM lokal.

“Kita tahu Lampung adalah produsen kopi robusta terbesar di Indonesia, menyumbang lebih dari 30 persen produksi nasional. Jadi jika Indonesia dikenal dunia sebagai negeri kopi, sesungguhnya Lampung berdiri di panggung terdepan,”jelas Marindo.

Ia menambahkan, proses hilirisasi produk kopi adalah cara penting untuk menjaga kemampuan kompetisi sekaligus memperluas pasar. Dengan mengekspor kopi bubuk ini, Lampung tidak hanya menjual produk alaminya, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap ekspor ini bukan yang terakhir, tetapi menjadi titik awal gelombang baru. Dengan kerja sama dari hulu ke hilir, Kopi Lampung harus dikenal bukan hanya sebagai green bean exporter, melainkan juga sebagai pusat inovasi kopi di Asia Tenggara,” ujarnya.

Acara pelepasan ekspor turut dirangkai dengan peresmian rumah produksi kopi dan peninjauan proses hilirisasi mulai dari roasting, pengemasan, hingga inovasi produk kopi saset modern.

Dengan keberhasilan ini, Lampung semakin meneguhkan diri sebagai sentra kopi nasional sekaligus motor hilirisasi produk unggulan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem industri kopi daerah, mendorong UMKM agar lebih berdaya saing, serta membuka peluang baru untuk menembus pasar global.(*)

Advertisements
Share:
Editor: Indah Maya Stefanie
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements