Bawang Putih Makin Mahal, Apakah Ada Permainan Harga?

Trinita Adelia - Senin, 31 Mar 2025 - 16:00 WIB
Bawang Putih Makin Mahal, Apakah Ada Permainan Harga?
Ilustrasi Bawang Putih - freepik @jcomp
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Harga Bawang Putih mengalami lonjakan signifikan menjelang Lebaran, membuat banyak masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan ini.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono, menyatakan kekecewaannya terhadap situasi ini karena seharusnya harga tetap stabil, terutama saat permintaan meningkat.

Ia menegaskan perlunya evaluasi terhadap rantai distribusi bawang putih agar harga tetap terkendali dan tidak memberatkan masyarakat.

Distribusi Panjang dan Biaya Logistik Penyebab Utama

Menurut Sartono, pemerintah perlu meninjau ulang mekanisme perdagangan dan distribusi pangan, terutama terkait bawang putih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

"Perlu ada evaluasi terhadap rantai distribusi dan mekanisme pangan, seperti bawang putih agar harga tetap terkendali. Pemerintah harus memastikan kebijakan perdagangan dan logistik pangan agar mampu melindungi kebutuhan masyarakat tanpa mengorbankan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil, terutama masyarakat," tutur Sartono dikutip dari inilah.com, Minggu (30/3/2025).

Ia juga menyoroti langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang telah membentuk satgas pangan terkait kenaikan Harga Bawang Putih.

"Realitas di lapangan terjadi distribusi yang panjang, biaya logistik yang tinggi, serta fluktuasi pasokan turut berkontribusi pada lonjakan harga di tingkat pedagang. Namun, kami juga tidak bisa menutup mata ada pihak yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengambil keuntungan lebih besar, terutama di saat suplai terganggu atau permintaan meningkat," ungkapnya.

Pentingnya Literasi Ekonomi bagi Pedagang Pasar Tradisional

Selain faktor distribusi, Sartono juga menyoroti rendahnya literasi ekonomi di kalangan pedagang pasar tradisional sebagai tantangan besar yang harus segera diatasi.

Menurutnya, banyak pedagang yang belum memiliki pemahaman mendalam tentang transparansi harga, strategi perdagangan yang berkelanjutan, serta dampak dari praktik menaikkan harga secara berlebihan terhadap daya beli masyarakat.

Akibatnya, mereka lebih mudah terjebak dalam pola mengambil kesempatan dalam kesempitan, tanpa mempertimbangkan stabilitas pasar jangka panjang.

"Kami mendorong pemerintah untuk tidak hanya mengawasi dan menindak oknum yang bermain harga secara tidak wajar, tetapi juga meningkatkan edukasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka bisa menjalankan bisnis secara sehat, tanpa harus bergantung pada praktik spekulatif yang merugikan masyarakat luas," ujarnya.

Kenaikan Harga Terjadi Sejak Awal Ramadan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengonfirmasi bahwa lonjakan Harga Bawang Putih bukan hanya terjadi menjelang Lebaran, tetapi telah berlangsung sejak awal Ramadan.

Berdasarkan laporan terbaru, Harga Bawang Putih di beberapa wilayah mengalami kenaikan signifikan, dengan puncak kenaikan mencapai Rp8.000 per kilogram.

"Kenaikan Harga Bawang Putih tersebut diduga disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat importir dan distributor," ujar Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha.

Dalam keterangan tertulis pada Sabtu (29/3/2025), KPPU menjelaskan bahwa Harga Bawang Putih mengalami kenaikan dengan variasi harga jual di beberapa daerah.

Di Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta, Harga Bawang Putih berkisar antara Rp42.000 hingga Rp47.500 per kilogram. Sementara di pasar modern, kenaikan lebih drastis tercatat di Medan, Lampung, Makassar, dan Yogyakarta dengan rentang harga Rp46.000 hingga Rp63.000 per kilogram.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements