Meski Kontroversial, Proyek Scan Bola Mata Worldcoin Tetap Ekspansi ke Inggris

Meski dilarang di sejumlah negara, Worldcoin tetap ekspansi ke Inggris dengan proyek pemindaian iris mata yang menuai pro-kontra soal privasi.
Trinita Adelia - Rabu, 11 Jun 2025 - 17:00 WIB
Meski Kontroversial, Proyek Scan Bola Mata Worldcoin Tetap Ekspansi ke Inggris
Ilustrasi - Pixabay @ClickerHappy
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Peluncuran proyek kontroversial Worldcoin di Inggris jadi sorotan baru di dunia teknologi.

Sementara beberapa negara seperti Indonesia dan Jerman menolak keberadaannya karena isu privasi dan hukum, layanan yang didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, ini justru memperluas operasinya ke kota-kota besar di Inggris.

Proyek ini menawarkan verifikasi identitas berbasis pemindaian bola mata, yang disebut-sebut mampu membedakan manusia dari kecerdasan buatan.

Worldcoin akan resmi tersedia di London mulai Kamis pekan ini. Menurut laporan dari Tech Crunch, ekspansi berikutnya direncanakan ke Manchester, Birmingham, Cardiff, Belfast, dan Glasgow dalam beberapa bulan mendatang.

Meski Inggris sempat melakukan penyelidikan terhadap proyek ini pada tahun 2023, peluncuran tetap berjalan dengan antusiasme baru di tengah sorotan global.

Ekspansi Worldcoin ke Inggris Tuai Perhatian Global

Langkah Worldcoin mengembangkan layanannya di Inggris terjadi saat negara lain justru bersikap sebaliknya. Di Indonesia, layanan ini dibekukan karena perbedaan pada pendaftaran sistem elektronik.

Sementara itu, Jerman menolak Worldcoin karena dianggap melanggar aturan perlindungan data GDPR yang berlaku di Uni Eropa.

Negara-negara tetangga Indonesia bahkan mulai melakukan investigasi sendiri. Ada pula kekhawatiran bahwa aktivitas jual beli akun Worldcoin dapat melanggar regulasi pembayaran digital.

Sorotan ini memperkuat keraguan terhadap model verifikasi biometrik yang digunakan oleh Worldcoin.

Namun, bagi Inggris, proyek ini tetap dijalankan meski sebelumnya regulator setempat sempat mengajukan pertanyaan mendalam mengenai sistem dan dampak teknologinya terhadap privasi pengguna.

Teknologi Scan Iris Mata dan Janji Keamanan Data Worldcoin

Worldcoin mengandalkan teknologi pemindaian iris mata untuk menciptakan identitas digital unik. Teknologi ini dikembangkan untuk memastikan seseorang adalah manusia, bukan AI.

Sistem tersebut menghasilkan kode identitas berbasis data biometrik, yang diklaim akan disimpan dengan aman dan tak bisa disalahgunakan.

Pihak Worldcoin menyebut sistemnya bersifat terdesentralisasi. Verifikasi tidak dilakukan melalui cloud, melainkan melalui perangkat smartphone milik pengguna.

Langkah ini disebut sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kendali penuh atas data pribadi di tangan pengguna sendiri.

Permintaan Tinggi dari Perusahaan dan Pemerintah Jadi Daya Tarik

Menurut Adrian Ludwig, Kepala Arsitek di Tools for Humanity yang merupakan mitra utama proyek ini, Worldcoin melihat peningkatan signifikan dalam permintaan layanan, terutama dari kalangan bisnis dan pemerintahan.

Tingginya kekhawatiran akan penyalahgunaan teknologi AI menjadi salah satu alasan utama meningkatnya minat terhadap layanan verifikasi seperti Worldcoin.

Dalam dunia yang semakin canggih, kebutuhan akan sistem otentikasi yang dapat membedakan manusia dari kecerdasan buatan menjadi isu penting di banyak sektor, mulai dari keuangan hingga keamanan digital.

Meski begitu, sejak pertama kali dirilis pada 2021, Worldcoin tetap menghadapi kekhawatiran publik. Sebagian besar kritik tertuju pada bagaimana sistem ini mengelola dan melindungi privasi pengguna di tengah potensi penyalahgunaan data biometrik secara global.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements