Kontroversi Gal Gadot di Snow White Picu Gerakan Boikot

Trinita Adelia - Selasa, 25 Mar 2025 - 16:20 WIB
Kontroversi Gal Gadot di Snow White Picu Gerakan Boikot
Film Snow White - Instagram @disney
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Rilis film Snow White terbaru yang dibintangi Gal Gadot telah memicu seruan boikot di berbagai negara Arab.

Keputusan Disney memilih Gadot, seorang aktris Israel yang pernah bertugas di militer angkatan darat israel, sebagai pemeran Ratu Jahat mendapat kecaman luas.

Banyak yang menilai hal ini sebagai bentuk dukungan terselubung terhadap kebijakan Israel di Gaza.

Seruan Boikot dari Organisasi Arab

Beberapa organisasi Arab telah mengintensifkan seruan untuk memboikot film terbaru Disney, Snow White.

Mereka menentang kehadiran Gal Gadot yang dikenal vokal mendukung Israel, terutama di tengah konflik yang masih berlangsung di Gaza.

Kritikus menuding Disney terlibat dalam pembersihan citra Israel dengan memberinya peran penting dalam film ini.

Aktivis hak asasi manusia menyebut keterlibatan Gadot dalam proyek besar ini tidak dapat diterima, mengenai bahwa dukungan publik Gadot terhadap perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 61.700 orang (kebanyakan wanita dan anak-anak) membuatnya tidak layak menjadi bagian dari produksi besar yang dipasarkan kepada khalayak global, termasuk di Arab.

Gerakan Digital dan Dukungan Global

Seruan boikot semakin meluas di media sosial dengan berbagai tagar seperti #BoycottSnowWhite, #BoycottGalGadot, dan #SnowWhiteWithOccupationFlavour.

Gerakan ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi di Arab, termasuk kelompok dari Yordania, Bahrain, Lebanon, Tunisia, dan Mesir yang secara konsisten menolak normalisasi budaya dengan Israel.

Kelompok-kelompok tersebut meliputi Kampanye Yordania untuk Mendukung Perlawanan dan Menentang Normalisasi, Masyarakat Bahrain Menentang Normalisasi, Kampanye untuk Memboikot Pendukung Israel di Lebanon, Kampanye Tunisia untuk Memboikot dan Menolak Normalisasi, serta Gerakan Populer di Mesir untuk Menolak Zionisme dan Pembuat Film Menentang Normalisasi.

"Gal Gadot tidak mewakili seni, ia mewakili pendudukan, kekerasan, dan kekuatan militer yang terus melakukan kekejaman terhadap warga Palestina," kata kelompok tersebut dalam pernyataan bersama.

Reaksi Disney dan Dampaknya pada Film

Disney mencoba menghindari kontroversi ini dengan membatasi liputan pers pada pemutaran perdana di Los Angeles. Namun, gerakan boikot terus mendapatkan momentum, terutama di kawasan Timur Tengah.

Para aktivis memperingatkan bahwa pemutaran film ini di bioskop Arab akan dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap tokoh yang terkait dengan aksi militer Israel.

Aktivis menyebut keterlibatan Gadot dalam proyek besar Disney mengirimkan pesan yang meresahkan, terutama ketika Gaza masih terkepung dan korban terus berjatuhan.

Menurut mereka, aksi boikot ini bukan sekadar terkait dengan Snow White, tetapi bagian dari upaya lebih luas untuk menentang figur publik yang mendukung kebijakan agresif Israel.

Dengan anggaran produksi lebih dari US$250 juta, Disney berharap film Snow White bisa mengulang kesuksesan Snow White and the Seven Dwarfs (1937) yang menjadi film animasi pertama dalam sejarah perusahaan.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements