Kunci Sukses Investasi Warren Buffett untuk Masa Pensiun yang Nyaman

Trinita Adelia - Selasa, 06 Mei 2025 - 14:30 WIB
Kunci Sukses Investasi Warren Buffett untuk Masa Pensiun yang Nyaman
Warren Buffet - X @warrenbuffet
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Banyak yang mendambakan masa pensiun yang damai dan bebas dari tekanan finansial, tapi faktanya, tak semua tahu bagaimana cara membangun kehidupan yang tetap aktif, sehat, dan sejahtera di usia senja.

Warren Buffett, sosok investor legendaris dan CEO Berkshire Hathaway, punya pandangan menarik soal ini.

Bagi Buffett, pensiun bukan momen berhenti total dari dunia, melainkan fase baru yang harus diisi dengan arah hidup yang jelas dan menyenangkan.

Dari pengalaman pribadinya, Buffett melihat banyak orang Amerika salah kaprah ketika memaknai pensiun hanya sebagai waktu untuk “bersantai” sampai akhir hayat.

“Pensiun bukan waktu untuk ‘mematikan diri,’” begitu nasihatnya yang dikutip dari Go Banking Rates.

Ia justru menekankan bahwa menjaga semangat dan memiliki rutinitas yang berarti bisa berdampak besar pada kesehatan dan kebahagiaan di usia lanjut.

Lihat saja dirinya sendiri di usia 92 tahun, Buffett masih aktif mengelola perusahaan multinasional besar. 

Keamanan finansial saat pensiun tetap jadi prioritas utama 

Ketika membicarakan uang di masa pensiun, Buffett punya pandangan yang cukup realistis.

Ia tidak melarang untuk berbagi dengan keluarga, tapi mengingatkan agar tidak mengorbankan kestabilan finansial pribadi demi menolong orang lain.

Baginya, ini bukan soal egois, tapi tentang bertanggung jawab pada diri sendiri terlebih dahulu.

Buffett menyarankan agar dana pensiun dipakai terutama untuk menjaga kenyamanan hidup sendiri.

Baru jika situasi sudah benar-benar mapan, warisan untuk anak cucu bisa mulai dipikirkan. 

Dalam buku Tap Dancing to Work: Warren Buffett on Practically Everything, 1966–2013, Buffett berkata bahwa idealnya warisan diberikan “cukup banyak sehingga mereka merasa bisa melakukan apapun, tetapi tidak begitu banyak sehingga mereka tidak melakukan apa-apa.” 

Investasi Dana Indeks S&P 500 jadi strategi jitu ala Buffett

Kalau bicara soal strategi investasi, Buffett hampir selalu menyarankan hal yang sama pilih opsi paling simpel yang hasilnya konsisten.

Ia termasuk penggemar berat investasi pada Dana Indeks S&P 500, yang menurutnya punya performa baik dalam jangka panjang tanpa perlu terlalu banyak campur tangan investor.

Dalam pandangannya, banyak orang terlalu membesar-besarkan dunia investasi.

Padahal, dengan cara sederhana seperti membeli Dana Indeks berbiaya rendah, hasilnya sudah bisa sangat memuaskan.

Dengan masa pensiun yang bisa berlangsung 20–30 tahun, punya saham dalam portofolio tetap masuk akal, apalagi jika tujuannya adalah menjaga nilai uang dari inflasi.

Buffett bahkan pernah mengatakan bahwa 90% dari portofolio investasinya, termasuk setelah ia meninggal, sebaiknya tetap ditaruh di Dana Indeks S&P 500.

Untuk menghindari biaya-biaya tersembunyi yang pelan-pelan bisa memangkas hasil investasi.

“Mengalahkan pasar itu nyaris mustahil, bahkan untuk investor profesional,” katanya.

Kritik Buffett terhadap penasihat keuangan

Meski sering dijadikan panutan, tak semua penasihat keuangan sepakat dengan cara Buffett berinvestasi.

Beberapa dari mereka menganggap alokasi 90% ke S&P 500 terlalu agresif bagi pensiunan yang seharusnya bermain aman. 

Menurutnya, banyak penasihat keuangan justru punya kepentingan agar investasi terlihat rumit, karena itulah cara mereka mendapatkan bayaran lebih tinggi.

“Anda bisa menggunakan monyet yang melempar dart ke halaman [pasar saham], dan setelah menghilangkan biaya manajemen, saya akan bertaruh pada monyet-monyet itu dibanding penasihat keuangan.” ungkap Buffet.

Buffett lebih percaya pada strategi investasi pasif yang transparan dan murah daripada mengandalkan nasihat yang dibalut jargon keuangan yang membingungkan.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements