Palum Jadi Lawan Kata Haus Resmi di KBBI, Ini Arti dan Asalnya

KBBI kini menetapkan palum sebagai lawan kata haus yang sah, bukan lega seperti anggapan banyak orang.
Trinita Adelia - Rabu, 09 Jul 2025 - 20:00 WIB
Palum Jadi Lawan Kata Haus Resmi di KBBI, Ini Arti dan Asalnya
Ilustrasi - freepik @drobotdean
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Selama ini, banyak orang mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya lawan kata dari Haus? Pertanyaan ini terdengar sederhana, tetapi ternyata jawabannya tak semudah dugaan awal.

Sebagian besar orang bisa saja menjawab "lega", tapi kenyataannya, itu bukan jawaban yang sesuai dengan makna yang diharapkan.

Kata “Haus” memiliki arti ingin minum atau merasakan kekurangan cairan dalam tubuh.

Namun, untuk menemukan lawan katanya secara tepat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dibutuhkan pemahaman makna yang lebih dalam. Dan kini, jawabannya telah tersedia secara resmi.

Apa lawan kata dari Haus dalam KBBI

Selama bertahun-tahun, banyak orang menggunakan kata "lega" sebagai pasangan berlawanan dari haus. Sayangnya, ini merupakan kesalahpahaman umum.

Dalam KBBI, "lega" dijelaskan sebagai kondisi yang tidak sempit, luas, atau tidak sesak. Kata ini kerap digunakan dalam konteks fisik dan emosional seperti saat seseorang merasa lapang dada atau tidak lagi terbebani perasaan.

Contohnya, dalam frasa “halaman rumahnya lega”, kata "lega" menunjuk pada sesuatu yang lapang dan luas. Selain itu, maknanya juga bisa merujuk pada perasaan senang karena terbebas dari beban atau tekanan, atau bahkan pada waktu yang luang.

Dari pengertian tersebut, jelas bahwa "lega" bukanlah kebalikan dari rasa Haus, karena tidak secara langsung berkaitan dengan kebutuhan tubuh akan cairan. 

Palum, jawaban tepat untuk lawan kata Haus

KBBI telah menetapkan bahwa lawan kata dari "haus" adalah "palum". Ini adalah kata yang mungkin masih terdengar asing bagi banyak orang di luar daerah tertentu di Indonesia. Dalam definisi resminya, "palum" berarti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus”.

Kata ini memiliki makna yang sangat tepat dan langsung berlawanan dengan "Haus". Jika haus adalah kondisi di mana tubuh kekurangan cairan, maka palum adalah kondisi setelah kebutuhan itu terpenuhi.

Istilah ini menyampaikan sensasi kepuasan setelah minum, yang secara alami merupakan lawan dari rasa Haus.

Menariknya, kata "Palum" ternyata berasal dari bahasa Batak Pakpak salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di kawasan Sumatera Utara, termasuk Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, hingga Tapanuli Tengah.

Di wilayah Aceh, bahasa ini juga dipakai di Aceh Singkil dan Subulussalam.

Bahasa daerah yang memperkaya kosakata Indonesia

“Kata ini diambil dari Bahasa Batak Pakpak,” tulis akun Instagram resmi @badanbahasakemendikbud pada Selasa (8/7).

Keberadaan "palum" di KBBI menjadi bukti bagaimana bahasa daerah memiliki kontribusi besar dalam memperkaya bahasa Indonesia. Tak hanya "palum", ada banyak kata serapan lain yang berasal dari bahasa Batak dan kini telah diterima secara luas dalam kosakata nasional.

Beberapa contohnya antara lain horas (ungkapan salam), mangan (makan), modom (tidur), parmitu (berpisah), pangolat (keputusan), selok (bercakap), hingga lompayang dan paninggil yang juga membawa nuansa budaya lokal yang khas.

Fenomena ini menunjukkan bahwa bahasa daerah bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sumber inovasi bahasa nasional. Setiap kata serapan membawa makna, konteks, dan nilai budaya yang memperkaya pemahaman kita terhadap bahasa Indonesia.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements