Ternyata Bau Kotoran Telinga Bisa Jadi Tanda Awal Parkinson

Penelitian terbaru ungkap potensi kotoran telinga sebagai indikator awal penyakit Parkinson yang sulit terdeteksi sejak dini.
Trinita Adelia - Selasa, 01 Jul 2025 - 18:00 WIB
Ternyata Bau Kotoran Telinga Bisa Jadi Tanda Awal Parkinson
Ilustrasi Bersihkan Kotoran Telinga - freepik @jcomp
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Penyakit Parkinson dikenal sebagai gangguan neurologis progresif yang menyerang sistem saraf pusat dan memengaruhi koordinasi gerak.

Gejala seperti tremor, otot kaku, dan keseimbangan yang memburuk sering kali muncul perlahan dan tidak disadari di tahap awal.

Penelitian terbaru menemukan kemungkinan cara baru yang lebih sederhana untuk mendeteksi Parkinson sejak dini melalui aroma dari kotoran telinga.

Penemuan ini didasarkan pada sebuah studi yang menunjukkan bahwa senyawa organik volatil (VOC) dalam kotoran telinga membawa sinyal kimia tertentu yang bisa berkaitan langsung dengan penyakit neurologis seperti Parkinson.

Para ilmuwan meyakini bahwa perubahan bau tersebut bisa mencerminkan kondisi dalam otak, seperti peradangan atau stres sel.

Potensi Bau Telinga Sebagai Indikator Parkinson di Usia Muda

Penyakit Parkinson selama ini kerap dikaitkan dengan lansia di atas usia 60 tahun. Namun, gejala ringan dan perubahan dalam tubuh sebenarnya bisa muncul lebih awal, bahkan sebelum diagnosis medis dilakukan secara resmi.

Mengutip hasil studi yang dimuat dalam Analytical Chemistry, para peneliti mencoba menggali potensi sinyal biologis yang tersembunyi dalam kotoran telinga sebagai alternatif baru dalam proses Deteksi Dini.

Sebelumnya, beberapa studi menunjukkan bahwa penyakit Parkinson secara perlahan bisa memengaruhi bau tubuh seseorang, khususnya karena perubahan sebum zat berminyak alami yang menjaga kelembapan kulit dan rambut.

Namun kali ini, fokus bergeser ke bagian tubuh yang lebih tersembunyi dan jarang diperhatikan, saluran telinga.

"Diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk pengobatan penyakit Parkinson. Studi ini mengusulkan model diagnostik. yang menganalisis bau kotoran teringa dari sekresi saluran telinga," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan mengutip Science Alert.

Penyebab Perubahan Bau dan Dampaknya Terhadap Diagnosis

Aroma khas dari kotoran telinga ternyata tidak sekadar produk limbah tubuh biasa. Para ilmuwan menduga bahwa perubahan bau ini bisa dipicu oleh proses peradangan, stres sel, atau bahkan degenerasi saraf di dalam otak.

Dalam studi yang dipimpin oleh tim dari Universitas Zhejiang, para peneliti mengembangkan metode analisis terhadap VOC dalam kotoran telinga untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal dari Parkinson.

Dengan pengujian yang lebih lanjut dan akurat, mereka berhipotesis bahwa bau ini bisa menjadi "sidik jari kimia" yang mencerminkan adanya gangguan neurologis. 

Jika terbukti efektif, metode ini bisa memberikan solusi diagnosis dini yang lebih efisien, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses teknologi medis canggih.

Selain itu, hasil penelitian ini juga berpotensi mendukung studi lanjutan dalam memahami awal mula munculnya Parkinson dan upaya untuk menghambat perkembangannya.

Tantangan Lanjutan dalam Penerapan Metode Ini Secara Luas

Para peneliti menekankan pentingnya uji validasi di berbagai kelompok etnis dan populasi, agar metode diagnosis ini benar-benar bisa mewakili kondisi nyata di lapangan.

"Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut pada berbagai tahap penyakit, di berbagai pusat penelitian dan di antara berbagai kelompok etnis, untuk menentukan apakah metode ini memiliki nilai aplikasi praktis yang lebih besar," kata ahli biokimia Hao Dong, dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing.

Bila pengujian lanjutan menghasilkan hasil yang konsisten, maka deteksi dini Parkinson bukan lagi sesuatu yang sulit dicapai.

Harapan baru pun terbuka lebar bahwa kotoran telinga yang selama ini dianggap sepele bisa menjadi kunci dalam menghadapi penyakit degeneratif yang rumit ini.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements