Varian Baru Covid-19 NB.1.8.1 Menyebar Cepat, Begini Ciri Utamanya

Varian Covid-19 NB.1.8.1 kembali muncul dengan gejala tajam di tenggorokan dan penyebaran global yang cepat.
Trinita Adelia - Rabu, 25 Jun 2025 - 17:46 WIB
Varian Baru Covid-19 NB.1.8.1 Menyebar Cepat, Begini Ciri Utamanya
Ilustrasi virus corona - freepik @kjpargeter
Advertisements

NOTIS.CO.ID- Covid-19 belum benar-benar pergi. Kini muncul lagi varian baru bernama Covid-19 Nimbus atau NB.1.8.1 yang memicu peningkatan kasus di sejumlah negara, termasuk China, Singapura, dan Hong Kong.

Gejala khasnya bikin banyak orang salah kira, karena rasa sakit di tenggorokan terasa sangat menusuk.

Mengenal Covid-19 Nimbus NB.1.8.1 yang Cepat Menyebar

Varian Nimbus menjadi perhatian dunia setelah kasusnya melonjak secara signifikan. NB.1.8.1 kini terdeteksi di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat.

Menurut laporan dari CDC, varian ini sudah menyumbang sekitar 37% dari total sampel kasus Covid-19 yang diuji selama pekan yang berakhir pada 7 Juni. Ini menjadikannya varian SARS-CoV-2 paling umum kedua di AS, hanya sedikit di bawah varian LP.8.1.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menetapkan NB.1.8.1 sebagai varian yang sedang dipantau sejak 23 Mei lalu. Penilaian ini didasarkan pada mutasi pada protein lonjakannya dan pola penyebarannya yang tergolong cepat.

Meski begitu, WHO menekankan perlunya pengawasan lanjutan karena datanya masih terbatas.

Gejala Covid-19 Nimbus Terasa Lebih Menusuk di Tenggorokan

Salah satu ciri khas yang mencolok dari infeksi varian NB.1.8.1 adalah gejala pada tenggorokan. Seperti dikutip dari Forbes, dokter mengibaratkan tenggorokan penderita begitu nyer.

Rasa nyeri ini bukan sembarang Sakit Tenggorokan, tetapi lebih mirip seperti tertusuk pecahan kaca terutama di bagian belakang tenggorokan saat menelan.

Meski gejala ini umum ditemukan pada pasien Covid-19 Nimbus, belum tentu semua kasus sakit tenggorokan tajam disebabkan oleh infeksi virus ini.

Banyak penyebab lain yang bisa menimbulkan keluhan serupa, mulai dari infeksi virus biasa hingga iritasi akibat makanan atau udara kering.

Kenapa Gejala Sakit Tenggorokan Perlu Diwaspadai

Tenggorokan yang terasa sangat sakit bisa jadi disebabkan oleh kondisi medis lain. Dalam dunia medis, radang faring atau faringitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan pada bagian belakang tenggorokan.

Area ini adalah jalan masuk menuju kerongkongan dan menjadi tempat lewatnya makanan dan udara.

Bukan cuma virus Corona, banyak virus dan bakteri lain yang bisa memicu faringitis. Bahkan, alergi, refluks asam lambung, konsumsi makanan terlalu panas atau pedas, hingga tidur dengan mulut terbuka bisa menyebabkan rasa perih yang tajam di tenggorokan.

Lebih lanjut, faringitis juga bisa menjadi indikasi dari pertumbuhan abnormal seperti tumor. Itulah sebabnya, jika Sakit Tenggorokan berlangsung lebih dari tujuh hari tanpa membaik, sebaiknya segera periksa ke layanan kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Pentingnya Pemeriksaan Fisik untuk Sakit Tenggorokan Parah

Gejala seperti nyeri saat menelan atau rasa perih menusuk tidak bisa langsung dihubungkan dengan Varian Nimbus tanpa pemeriksaan medis. Diagnosis akurat hanya bisa diperoleh setelah pemeriksaan menyeluruh oleh tenaga kesehatan profesional.

Ini mencakup pengecekan langsung pada tenggorokan, lidah, telinga, dan area sekitarnya.

Biasanya, dokter akan mengambil sampel dari bagian belakang tenggorokan. Sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut, baik untuk mendeteksi bakteri penyebab radang maupun virus seperti SARS-CoV-2.

Jadi, meski sakit tenggorokan bisa menjadi salah satu gejala Covid-19 Nimbus, belum tentu semua orang yang mengalaminya terinfeksi virus tersebut. Pemeriksaan medis tetap menjadi langkah paling penting untuk mengetahui penyebab pastinya.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements