NOTIS.CO.ID - Serial Squid Game 3 resmi menutup kisah penuh ketegangan dengan sebuah akhir emosional yang tak terduga. Karakter utama, Seong Gi-hun, memilih mengorbankan dirinya dalam sebuah keputusan yang menggugah hati.
Tindakan ini menandai klimaks emosional dari Squid Game, yang sejak awal dikenal karena eksplorasi sisi gelap kemanusiaan. Dalam musim terakhir ini, kita menyaksikan transformasi mendalam dari sosok Gi-hun yang perlahan menemukan kembali sisi kemanusiaannya.
Keputusan pengorbanan ini bukan hanya demi kemenangan seseorang, tetapi menjadi simbol kebangkitan hati nurani di tengah kekacauan.
Hwang Dong-hyuk sebagai kreator pun mengungkap alasan filosofis di balik akhir yang menyayat hati ini, dan mengajak penonton merenungi nilai-nilai moral serta harapan dalam diri sendiri.
Gi-hun Rela Berkorban Demi Bayi Pemain 222 di Akhir Squid Game 3
Musim ketiga Squid Game kembali menghadirkan ketegangan yang berpuncak pada momen dramatis ketika Gi-hun, yang diperankan oleh Lee Jung-jae, memilih mengorbankan dirinya.
Dalam babak final, ia tak hanya bertahan sampai akhir, tetapi juga mengambil tanggung jawab besar merawat anak dari Jun-hee, karakter yang menggantikannya sebagai Pemain 222.
Di adegan penutup, keputusan mengejutkan diambil oleh Gi-hun. Ia menyerahkan nyawanya agar bayi Pemain 222 keluar sebagai pemenang. Ini menjadi penutup yang sarat makna, meninggalkan pesan kuat tentang pengorbanan dan kasih sayang.
Hwang Dong-hyuk pun membagikan pandangannya tentang alasan Gi-hun memilih langkah tersebut saat berbincang dengan Tudum.
Makna Harapan dalam Dunia yang Kelam Menurut Sutradara Hwang Dong-hyuk
Sutradara Hwang menyampaikan bahwa keputusan Gi-hun bukan sekadar pilihan dalam narasi, tapi simbol dari kemanusiaan yang kembali hidup.
Ia menjelaskan bagaimana sosok bayi tak berdosa bisa menumbuhkan kembali sisi lembut dalam diri Gi-hun yang sebelumnya tenggelam dalam keputusasaan.
"Saya akhirnya percaya bahwa, tidak peduli seberapa putus asa dan gelapnya dunia ini, mungkin kita masih memiliki kesempatan jika kita dapat menemukan secercah harapan dalam diri kita sendiri," ucap Hwang.
Dalam pernyataannya, Hwang ingin menegaskan bahwa harapan bukan sesuatu yang datang dari luar, tetapi justru muncul dari dalam diri setiap orang.
Pesan Moral Tentang Kebaikan dan Keyakinan Diri
Hwang juga menyoroti pentingnya refleksi diri sebagai pondasi dalam membangun kebaikan. Ia menekankan bahwa pengorbanan Gi-hun seharusnya mengajak penonton berpikir, bukan hanya soal apa yang terjadi dalam cerita, tetapi tentang makna lebih besar yang dibawanya.
"Saya harap kita dapat merenungkan nilai-nilai kita sendiri dan apakah kita memiliki keyakinan pada diri kita sendiri, sehingga kita dapat membangun kebaikan dalam diri kita," ujar Hwang.
"Itulah pelajaran yang saya harap dapat diambil oleh para penonton setelah menonton Musim ke-3," tambahnya.
Pernyataan tersebut memperkuat pesan bahwa waralaba Squid Game tak sekadar menampilkan permainan maut, tetapi juga menyimpan refleksi sosial dan nilai kemanusiaan yang dalam.
Respons Emosional dari Lee Jung-jae Sebagai Pemeran Gi-hun
Lee Jung-jae sebagai aktor utama turut menyuarakan pandangannya tentang akhir cerita. Menurutnya, keputusan Gi-hun untuk berkorban terasa sangat alami mengingat latar belakang emosional yang dimiliki karakternya sebagai seorang ayah.
"(Situasi) Ini seperti Gi-hun melihat putrinya sendiri," katanya.
Penggambaran tersebut menambahkan dimensi personal dalam kisah Gi-hun. Sebagai seorang ayah yang pernah terpisah dari anaknya, ia melihat sosok bayi Pemain 222 seperti anaknya sendiri.