Indonesia Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik Salah Satunya dari Barang-Barang Ini

Trinita Adelia - Minggu, 18 Mei 2025 - 17:00 WIB
Indonesia Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik Salah Satunya dari Barang-Barang Ini
ilustrasi wadah plastik - freepik
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Setiap hari, tanpa disadari, tubuh bisa terpapar Mikroplastik dari makanan, minuman, sampai udara.

Parahnya lagi, menurut studi dari Environmental Science & Technology, Indonesia jadi negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia bisa sampai 15 gram per bulan.

Bukan dari sampah besar, tapi justru dari benda kecil yang sering dipakai sehari-hari.

Ada lima produk harian yang ternyata paling berperan dalam menyumbang paparan Mikroplastik dalam tubuh.

Beberapa di antaranya mungkin sering dianggap sepele dan aman-aman saja, padahal setiap gesekan, suhu panas, hingga bentuk pemakaian bisa melepaskan partikel plastik mikroskopik ke makanan atau minuman.

Dan lebih ngerinya, Mikroplastik ini bisa ikut terbawa masuk dan mengendap di dalam organ tubuh tanpa terdeteksi.

1. Gelas kertas 

Banyak orang memilih gelas kertas karena mengira itu lebih ramah lingkungan dibanding gelas plastik.

Tapi kenyataannya, gelas kertas sekali pakai juga bisa jadi sumber kontaminasi Mikroplastik dan zat kimia.

Penelitian dari Journal of Hazardous Materials tahun 2021 menemukan bahwa saat gelas kertas digunakan untuk minuman panas, terjadi pelepasan zat seperti fluorida, nitrat, sulfat, dan klorida ke dalam minuman.

Masalah utamanya ada pada lapisan pelindung dalam gelas kertas yang sering kali dibuat dari bahan berbasis plastik untuk mencegah bocor.

Begitu terkena panas, zat tersebut bisa larut ke dalam minuman dan akhirnya masuk ke tubuh. 

Solusi paling bijak adalah beralih ke tumbler tahan panas atau botol stainless yang kedap udara.

Selain bisa dipakai ulang, pilihan ini juga lebih aman buat tubuh dan tentu saja mengurangi limbah sekali pakai.

2. Kantong teh celup 

Minum teh hangat memang menenangkan, tapi pernah bayangin satu cangkir teh bisa mengandung miliaran partikel plastik tak kasat mata?

Penelitian dari Dow University of Health Sciences di tahun 2023 mengungkap fakta mengejutkan bahwa air panas bisa meluruhkan hingga 3,1 miliar nanoplastik dari kantong teh ke dalam minuman.

Bahkan kantong teh yang terbuat dari kertas pun tak sepenuhnya bebas plastik karena masih dilapisi zat sintetis seperti polipropilena.

Studi ini juga menyebut bahwa kantong teh bisa mengandung zat berbahaya seperti fluor, arsenik, aluminium, bahkan timbal dan merkuri.

Partikel ini  bisa menumpuk dalam tubuh dan memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan saraf hingga kerusakan organ dalam jangka panjang.

Sebagai alternatif yang jauh lebih sehat dan aman, banyak pecinta teh kini beralih ke metode seduh tradisional menggunakan teko besi, saringan logam, atau kantong teh berbahan katun. 

3. Talenan plastik 

Siapa sangka, benda dapur seharian yang kelihatannya aman seperti talenan plastik justru bisa jadi biang kerok jutaan partikel Mikroplastik yang menempel ke makanan.

Berdasarkan temuan dari American Chemical Society, talenan berbahan polipropilena bisa menghasilkan sekitar 79,4 juta Mikroplastik per tahun saat digunakan untuk memotong makanan.

Kondisi ini makin bikin khawatir kalau aktivitas memasak dilakukan berkali-kali dalam sehari.

Tiap goresan pisau pada permukaan talenan plastik sebenarnya melepaskan partikel kecil yang nggak kelihatan mata, tapi ikut masuk ke dalam tubuh saat makanan dikonsumsi. 

Untungnya, ada pilihan yang lebih ramah lingkungan dan lebih aman buat tubuh. Talenan dari kaca antipecah atau yang terbuat dari serat kertas tahan lama bisa jadi opsi yang lebih sehat. 

4. Wadah es batu plastik 

Siapa sangka bikin es batu di rumah bisa jadi sumber Mikroplastik? Walaupun belum banyak penelitian yang membahas secara detail, para ahli memperingatkan bahwa proses pembekuan plastik dalam freezer bisa menyebabkan pelepasan mikroplastik.

Hampir sama seperti ketika plastik dipanaskan.

Menurut penjelasan seorang profesor kepada HealthCentral, plastik yang membeku tetap bisa rusak dan mencemari air yang membeku di dalamnya.

Hal ini semakin mengkhawatirkan karena es batu sering digunakan langsung untuk campuran minuman tanpa disadari ada partikel kecil plastik di dalamnya. 

Tren saat ini mulai mengarah ke produk yang lebih aman seperti cetakan es batu berbahan baja tahan karat atau silikon food grade.

Selain bebas dari risiko Mikroplastik, cetakan ini juga lebih awet, mudah dibersihkan, dan pastinya lebih ramah lingkungan. 

5. Wadah makanan microwave-friendly 

Wadah plastik yang dilabeli ‘aman untuk microwave’ ternyata belum tentu sepenuhnya bebas risiko.

Penelitian dari University of Nebraska-Lincoln menemukan bahwa memanaskan makanan bayi di dalam wadah plastik khusus microwave bisa menghasilkan sampai 4 juta Mikroplastik per sentimeter persegi. 

Kondisi ini makin rawan kalau wadah tersebut dibuat dari bahan kimia seperti ftalat, stirena, atau bisfenol, yang menurut The American Academy of Pediatrics sudah lama dikaitkan dengan gangguan hormon dan masalah pertumbuhan.

Terlebih lagi, bayi dan anak-anak punya daya tahan tubuh yang jauh lebih sensitif terhadap bahan-bahan ini.

Lebih aman menggunakan wadah dari kaca tahan panas atau keramik yang memang tidak bereaksi dengan panas tinggi.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements