NOTIS.CO.ID-Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) TAUFIK HIDAYAT menegaskan bahwa program Kemenpora, termasuk persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 2025 di Thailand, tetap berjalan seperti rencana. Pernyataan ini diberikan meskipun jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga saat ini masih kosong setelah Dito Ariotedjo diberhentikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Taufik menjamin bahwa semua program olahraga dan kepemudaan di Kemenpora tetap berjalan lancar, termasuk latihan atlet yang akan tampil di SEA Games pada bulan Desember 2025.
"Tidak ada terganggu (persiapan SEA Games). Kita tetap jalan persiapan kok itu, kan yang berganti bukan atletnya, kecuali kalau atletnya yang diganti," jelas Taufik Hidayat kepada wartawan setelah hadiri puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 2025 di GOR POPKI, Kompleks Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC), Jambore, Cibubur, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa pergantian posisi Menpora tidak memengaruhi persiapan para atlet yang sudah mengikuti program pelatihan nasional (pelatnas) menuju ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara.
Taufik menyatakan bahwa rencana atau roadmap olahraga prestasi Indonesia yang terdapat dalam desain besar olahraga nasional (DBON), termasuk pembinaan olahraga, tetap berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Menurut Taufik, dalam dua tahun menjabat sebagai Menpora, Dito Ariotedjo telah melakukan berbagai hal, termasuk bekerja sama dengan pihak-pihak di luar kementerian. Taufik menegaskan akan melanjutkan program-program tersebut.
"Hal yang baik dan yang positif kami akan teruskan legasinya untuk ke depannya," kata mantan atlet nasional bulu tangkis peraih emas Olimpiade 2004 ini.
Haornas ke-42 2025 di GOR POPKI dihadiri 2.500 peserta. Tema kegiatannya "Olahraga Satukan Kita" dan menjadi momentum penting untuk menggalakkan semangat berolahraga di seluruh penjuru negeri.
“Tema ini bukanlah sekadar kalimat indah, tetapi sebuah falsafah yang dalam. Bung Karno pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya. Hari ini, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kesehatan rakyatnya dan menjadikan olahraga sebagai jalan persatuan,” kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Sri Wahyuni.
Menurutnya, pepatah "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" sangat sejalan dengan semangat olahraga yang menuntut untuk saling percaya dan bergerak bersama di lapangan.
Wahyuni mengatakan olahraga membuktikan bahwa olahraga bisa mengumpulkan seluruh rakyat Indonesia. Misalnya, ketika tim nasional berlaga, semua orang Indonesia saling mendukung tanpa memandang dari mana mereka berasal, beragama apa, atau memiliki latar belakang apa. Hal yang sama juga terjadi ketika bendera merah putih dikibarkan di tempat penting di dunia, ribuan warga Indonesia merasa sangat girang dan menangis dengan haru.
“Inilah kekuatan olahraga, dia melampaui perbedaan dan menjahit keberagaman menjadi kain persatuan,” tutupnya.(*)
