76 Persen Konsumen Indonesia Belanja Karena Konten Influencer

Tren belanja berbasis rekomendasi influencer di Indonesia memimpin Asia Tenggara.
Trinita Adelia - Sabtu, 19 Jul 2025 - 13:00 WIB
76 Persen Konsumen Indonesia Belanja Karena Konten Influencer
ilustrasi belanja online - freepik
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Indonesia kini menduduki posisi teratas di Asia Tenggara dalam tren belanja berbasis rekomendasi influencer.

Data terbaru menunjukkan sekitar 76% konsumen di tanah air membeli produk karena terinspirasi dari konten kreator yang mereka ikuti.

Fenomena ini menandakan betapa kuatnya pengaruh influencer dalam membentuk keputusan belanja masyarakat.

Laporan tahunan berjudul E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia dari Impact dan Cube menegaskan bahwa pemasaran afiliasi melalui influencer kini menjadi salah satu motor utama pertumbuhan e-commerce.

Lonjakan ini muncul seiring meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap konten yang lebih orisinal, bernilai tinggi, dan relevan dengan kebutuhan mereka.

Tren Interaksi Konsumen dengan Konten Influencer di Indonesia

Platform media sosial yang menjadi lahan interaksi paling besar adalah Instagram, dengan 92% responden Indonesia mengaku aktif mengikuti rekomendasi kreator di sana.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia Tenggara yang hanya mencapai 75%. Setelah Instagram, YouTube dipilih oleh 90% responden, sedangkan TikTok mencatatkan 87% interaksi.

Tiga platform ini secara konsisten memicu konversi melalui tautan afiliasi dan memperkuat peran influencer dalam mendorong penjualan online.

Fenomena ini tidak terjadi begitu saja. Konsumen di Indonesia cenderung mencari rekomendasi yang dekat dengan keseharian mereka.

Saat seseorang melihat kreator favoritnya memakai produk tertentu, rasa penasaran dan dorongan untuk mencoba pun meningkat. 

Tren interaksi ini juga membuktikan bahwa konten visual dan storytelling dari influencer mampu memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal.

Kategori Produk Favorit Lewat Tautan Afiliasi di Indonesia

Produk yang paling banyak dibeli melalui tautan afiliasi di Indonesia adalah fesyen dengan 81%, disusul kategori kecantikan sebesar 69%, dan elektronik mencapai 63%.

Angka tersebut menjadi rekor tertinggi di Asia Tenggara untuk kategori fesyen. Bahkan, 90% responden mengaku pernah bertransaksi melalui tautan afiliasi, baik di situs resmi brand maupun marketplace besar seperti Shopee dan TikTok Shop.

Dari seluruh transaksi itu, sebanyak 96% terjadi di platform e-commerce. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman membeli produk lewat rekomendasi kreator karena kemudahan akses dan promo yang sering ditawarkan.

Sebagai contoh, banyak pembeli yang awalnya hanya ingin melihat ulasan produk malah akhirnya tergoda untuk berbelanja karena tawaran diskon eksklusif dari tautan afiliasi.

Selain itu, kategori elektronik terus naik daun berkat ulasan mendalam dari kreator teknologi. Sementara di bidang fesyen, influencer sering memamerkan koleksi pakaian terbaru sehingga mendorong tren belanja impulsif yang sulit dihindari.

Dominasi Figur Publik dan Pergeseran Kepercayaan Konsumen

Di Indonesia, keputusan belanja masih banyak dipengaruhi oleh sosok publik besar. Influencer kategori celebrity memengaruhi 67% konsumen, sedangkan mega influencer mencapai 59%.

Di sisi lain, nano influencer hanya mampu memengaruhi sekitar 43% pembeli. Nama-nama seperti Raffi Ahmad, Fuji, Nagita Slavina, Fadil Jaidi, Tasya Farasya, dan David Gadgetin menjadi figur yang sering disebut dalam survei. 

Meski begitu, tren menunjukkan adanya penurunan kepercayaan terhadap influencer besar. Dibandingkan tahun lalu, pengaruh mega influencer terhadap keputusan belanja turun hingga 7 poin.

Kini, semakin banyak konsumen yang mencari rekomendasi dari kreator afiliasi dengan konten otentik dan tautan produk yang jelas. 

"Preferensi konsumen di Asia Tenggara kini bergeser ke arah yang lebih personal dan relevan. Brand harus meninggalkan model lama yang hanya fokus pada jangkauan, dan mulai membangun kemitraan jangka panjang dengan kreator," kata Managing Director APAC Impact, Adam Furness dalam keterangan persnya pada Jumat (18/7/2025).

Marketplace Memimpin Arus Belanja Afiliasi di Asia Tenggara

Marketplace seperti TikTok Shop, Shopee, dan Lazada kini menjadi magnet utama bagi kreator afiliasi. Kategori kecantikan bahkan tercatat memberikan komisi tertinggi dibandingkan kategori lain.

Tak heran jika 34% konsumen mengaku menemukan produk melalui marketplace, mengungguli situs brand yang hanya 32% dan kanal influencer dengan 31%.

Menariknya, laporan ini disusun dari survei terhadap lebih dari 2.400 konsumen, kreator, dan pelaku industri di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Data tersebut memberi gambaran lengkap tentang bagaimana influencer mempengaruhi keputusan belanja lintas negara dengan pendekatan yang lebih kreatif dan personal.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements