Asal Usul T-Rex Bukan dari Amerika Tapi Asia Ini Penjelasan Ilmiahnya

Trinita Adelia - Rabu, 14 Mei 2025 - 15:36 WIB
Asal Usul T-Rex Bukan dari Amerika Tapi Asia Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi T-Rex - freepik
Advertisements

NOTIS.CO.ID - Siapa sangka, nenek moyang dari predator legendaris Tyrannosaurus rex ternyata bukan berasal dari Amerika, tapi justru dari Asia.

Sebuah temuan baru yang cukup bikin peta sejarah berubah arah. Fakta menarik ini terungkap lewat studi ilmiah berjudul "Rise of the king: Gondwanan origins and evolutions of megaraptoran dinosaurs" yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science.

Nenek moyang T-rex berasal dari Asia dan menyeberang ke Amerika

Dalam penelitian tersebut, para ahli mengungkap bahwa jejak awal nenek moyang T-Rex bisa ditelusuri ke wilayah Asia.

Dari sana, mereka dipercaya menyebar ke Amerika Utara sekitar 70 juta tahun lalu dengan menyeberangi daratan yang kini menjadi Selat Bering, yaitu jalur kuno antara Siberia dan Alaska modern yang dulu tertutup es dan tanah.

Cassius Morrison dari University College London, yang memimpin studi ini, menyebutkan bahwa jumlah Tyrannosaurids jauh lebih sedikit dibandingkan mangsa herbivora mereka, sehingga jejak fosilnya pun jadi lebih langka.

“Karena jumlahnya lebih sedikit, maka peluang untuk diawetkan dalam catatan fosil juga lebih kecil,” jelas Morrison dikutip dari CNN, Rabu (14/5/2025).

Keterbatasan data inilah yang akhirnya mendorong para peneliti untuk memakai pemodelan matematika tingkat lanjut dalam menyatukan semua data dari fosil, silsilah evolusi, hingga kondisi lingkungan di masa lampau.

Metode ini juga memungkinkan mereka untuk memperbarui informasi seiring munculnya penemuan baru.

Hubungan dekat T-rex dengan Tarbosaurus dibanding Daspletosaurus

Yang menarik, hasil dari studi ini juga menguatkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa T-Rex lebih dekat secara evolusioner dengan Tarbosaurus sesama karnivora besar asal Asia daripada dengan Daspletosaurus yang hidup di Amerika Utara.

Ini bukan cuma soal bentuk tubuh, tapi juga lingkungan tempat mereka berkembang, seperti hutan hujan dengan iklim sedang yang lebih umum di Asia saat itu.

Penjelasan tersebut sekaligus menyingkirkan asumsi lama yang menganggap seluruh keturunan T-rex hanya berasal dari benua Amerika. 

Perubahan ini penting karena membantu para ilmuwan memahami bagaimana pola migrasi dan adaptasi Dinosaurus bisa terjadi lintas benua.

Apalagi, rekam jejak Dinosaurus tidak selalu mudah dilacak mengingat banyak fosil rusak atau belum ditemukan sama sekali.

T-rex berkembang pesat saat suhu Bumi menurun

Studi ini menunjukkan bahwa Tyrannosaurus rex justru mengalami pertumbuhan ukuran tubuh ketika suhu global mulai menurun.

Penyesuaian terhadap iklim dingin ini dianggap sebagai bentuk evolusi yang sangat adaptif, menunjukkan bahwa T-rex mungkin memiliki semacam "jaket alami" berupa bulu atau kemampuan darah panas seperti hewan modern saat ini.

Adaptasi ini semakin terasa logis jika mengingat pada saat itu para pesaing besar mereka, seperti Carcharodontosaurus, sudah punah.

Dengan hilangnya pesaing di posisi puncak rantai makanan, T-rex otomatis naik tahta sebagai predator utama tanpa harus berkompetisi keras.

Keuntungan ini membuat mereka bisa terus berkembang dan meluas ke berbagai wilayah, termasuk Amerika Utara, tempat di mana fosil mereka paling sering ditemukan saat ini.

Tapi kini kita tahu, asal mula mereka justru dari Asia dan kisah ini membuka jendela baru dalam dunia paleontologi.

Advertisements
Share:
Editor: Trinita Adelia
Source:

Baca Juga

Rekomendasi

Advertisements